TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari sisi kepenulisan, Bung Karno adalah seorang jurnalis.
Selain pandai menulis, Bung Karno juga membuat koran dan majalah sendiri.
Dalam banyak kesempatan, Bung Karno juga menujukkan kedekatan dengan para jurnalis.
Demikian disampaikan senator dari daerah pemilihan DKI Jakarta yang juga anggota MPR RI paling senior, Sabam Sirait, saat menyampaikan sambutan dalam acara Konferensi Daerah (Konferda) Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia yang dilakukan secara virtual, Jumat (11/9/2020).
Sabam pun mengatakan bahwa Bung Karno mengingatkan para wartawan untuk selalu rajin membaca dan tidak membuat tulisan yang bisa memecah-belah bangsa.
Dan sejak semula, Bung Karno yang gandrung akan kata-kata persatuan, memberikan contoh demikian.
"Tulisan-tulisanya adalah bagaimana mengokohkan dan memperkuat persatuan Indonesia," kata Sabam, yang sangat mengagumi Bung Karno dan berpolitik sejak era Bung Karno.
Sabam melanjutkan bahwa jurnalis atau pers memang memiliki peran yang sangat penting sebagai alat pemersatu bangsa. Peran itu bisa diwujudkan pers melalui upaya penyebaran dan implementasi dari nilai-nilai Pancasila.
Sebab dengan pers, nilai- nilai keluhuran dan keagungan Pancasila bisa disebarluaskan kepada masyarakat.
"Pers juga bisa mengenalkan semua kebudayaan di Indonesia sehingga satu sama lain mencintai ragam kebudayaan yang berbeda itu sebagai bagian utuh budaya itu sendiri. Pers juga harus menyebarkan nilai-nilai yang bisa memperkuat toleransi, bahwa kita bangsa Indonesia berbeda-beda namun satu juga. Bhinneka Tunggal Ika," tegas Sabam, yang sangat dekat dan dianggap sebagai guru politik oleh politisi lintas partai ini.
Baca: Jejak Karier Jakob Oetama Pendiri Kompas Gramedia, dari Guru hingga Menjadi Tokoh Pers Nasional
Pers, sambung Sabam, yang juga punya hubungan dekat dengan tokoh lintas-agama ini, harus hadir dalam rangka menjaga demokrasi sehingga mengabarkan yang benar. Pers harus menulis apa-apa yang bisa memperkuat persatuan, bukan menulis yang bisa membuat perpecahan.
"Kita butuh pers yang kredibel, yang selalu mengabarkan apa-apa yang bermanfaat buat masyarakat dan buat kepentingan umum secara berkualitas," jelas Sabam, yang meraih anugerah Bintang Mahaputra Utama dari Negara.
Sementara itu, Ketua Umum Yusuf Mujiono mengatakan bahwa Konferda dilakukan untuk mengisi kekosongan pengurus lama yang masa baktinya sudah berakhir, sekaligus untuk konsolidasi.
Ia pun mengatakan bahwa sosok Sabam Sirait sangat inspiratif.
Anggota DPR 7 periode, Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dua periode dan anggota DPD RI dua periode itu sudah berkiprah di dalam maupun luar negeri.
"Nasihat dan gagasan Pak Sabam sangat dan masih kita butuhkan," jelas Yusuf.