News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jurnalisnya Alami Doxing, Redaksi Liputan6.com Tempuh Jalur Hukum

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Redaksi Liputan6.com mengecam keras tindakan teror melalui doxing yang dialami jurnalisnya dan akan menempuh jalur hukum.

Irna Gustiawati, Pimpinan Redaksi Liputan6.com menyebutkan doxing atau menyebarluaskan informasi pribadi di jagad maya diterima jurnalisnya Cakrayuri Nuralamu karena artikel Cek Fakta terkait Politikus PDIP Arteria Dahlan.

"Kerja-kerja jurnalistik diatur Undang Undang Pers No.40 tahun 1999, Kode Etik Jurnalistik, dan Pedoman Pemberitaan Media Siber. Jika ada yang keberatan dengan pemberitaan Liputan6 com, ada banyak mekanisme yang disediakan oleh undang-undang itu," kata Irna Gustiawati, Pimpinan Redaksi Liputan6.com dala rilisnya kepada Tribunnews.com.

Menurutnya, wartawan tidak bekerja atas nama pribadinya, melainkan atas nama institusi dan dalam sistem yang dilindungi serta sekaligus patuh pada ketentuan undang-undang pers.

Masih dalam pernyataan resmi Irna, menjadikan wartawan sebagai sasaran dengan melakukan tindakan kekerasan seperti doxing, bukan saja salah alamat, tapi sangat berbahaya.

"Karena itu kami akan menempuh jalur hukum untuk merespon tindakan ini. Karena doxing adalah bentuk tindakan kekerasan dan jelas sangat berbahaya," tegas Irna lagi.

Apalagi mencantumkan link yang mengarahkepada alamat rumah, foto keluarga, termasuk foto anak bayi sang wartawan, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan materi berita yang ditulis.

Dalam kasus ini, Irna mengatakan pelaku bukan saja mendoxing wartawan tapi juga keluarga, menunjuk alamat rumah, nomor telepon, dan link akun privat yang mengarah ke foto keluarga, termasuk foto sang bayi

Kronologis

Berawal dari Cakrayuri Nuralam, seorang Jurnalis Liputan6.com, mengalami arena menulis artikel Cek Fakta terkait Politikus PDIP Arteria Dahlan.

Cakra, sapaan Cakrayuri Nuralam, mengunggah artikel Cek Fakta berjudul "Cek Fakta: Tidak Benar Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Cucu Pendiri PKI di Sumbar", pada 10 September 2020.

Artikel tersebut memuat hasil konfirmasi terkait klaim yang menyebut Politikus PDIP tersebut merupakan cucu dari pendiri PKI Sumatera Barat, Bachtaroedin.

Sehari kemudian, serangan doxing mulai terjadi pada Jumat 11 September 2020, dengan skala massif. Sekitar pukul 18.20 WIB, akun Instagram @d34th.5kull mengunggah foto korban tanpa izin dengan keterangan foto sebagai berikut:

"mentioned you in a comment: PEMANASAN DULU BRO‼️ No Baper ye jurnalis media rezim. Hello cak @cakrayurinuralam. Mau tenar kah, ogut bantu biar tenar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini