News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Yurianto: Kita Harus Berubah, Tidak Bisa Lagi Bernostalgia Kehidupan Seperti Sebelum Ada Covid-19

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan Satpol PP, Dishub, TNI, dan Polri melakukan operasi yustisi pencegahan Covid-19 di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Rabu (16/9/2020). Selama penerapan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, lebih dari 4.700 orang terjaring operasi yustisi karena melakukan pelanggaran penggunaan masker. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kemenkes Achmad Yurianto menegaskan, bangsa Indonesia mau tidak mau harus berubah dan beradaptasi dengan kebiasaan baru atau new normal.

Yuri mengatakan, tidak bisa bangsa Indonesia bernostalgia menginginkan kehidupan seperti sebelum ada pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Yuri secara daring saat berbicara dalam acara peluncuran TribunKaltara.com, Jumat (18/9/2020) malam.

"Kita harus berubah, tidak bisa lagi kita bernostalgia kepingin (kehidupan) seperti yang dulu (sebelum ada Covid-19)," tegas Yuri.

Yuri menegaskan, akibat Covid-19, seluruh dunia tidak akan kembali menuju ke kehidupan seperti sebelum ada pandemi.

Setidaknya, kata Yuri, yang sekarang harus selalu dipikirkan adalah cara merekonstruksi kembali pola hidup kita bangsa Indonesia.

Baca: Minta Isolasi Pasien Covid-19 Tak Dimaknai Berlebihan, Achmad Yurianto: Itu Bukan Dikucilkan

"Jadi tidak bernostalgia untuk kembali seperti yang dulu. Ruang ini sangat terbuka lebar untuk kemudian memunculkan inovasi-inovasi yang baru," kata Yuri membangun optimisme.

Yuri menegaskan, dalam penanggulangan wabah pandemi Covid-19, seluruh elemen masyarakat harus memiliki satu pandangan yang sama.

Memiliki pandangan yang sama soal Covid-19 dinilai Yuri akan memudahkan upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Paradigmanya adalah paradigma kita. Bukan saya, bukan Anda, bukan mereka, tapi kita," kata Yuri.

"Insyaallah dengan cara seperti ini kita akan lebih cepat bangkit dan menjadi semakin kuat berhadapan dengan badai Covid-19 ini," kata Yuri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini