TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka terus mendukung dan membantu para tenaga medis sebagai lini terdepan dalam menghadapi Covid-19, NU Care-LAZISNU kembali salurkan ratusan Alat Pelindung Diri (APD) untuk sejumlah puskesmas yang tersebar di seluruh DKI Jakarta.
Bantuan APD telah terdistribusikan ke sejumlah 65 puskesmas yang mencakup puskesmas-puskesmas yang berada di zona merah. Tak hanya APD, paket nutrisi seperti susu UHT, multivitamin, dan biskuit juga disalurkan kepada para tenaga medis.
Bantuan-bantuan tersebut disalurkan dalam 3 tahap, yakni pada bulan Juli sebanyak 5 puskesmas. Sedangkan pada tahap kedua dan ketiga dilakukan pada tanggal 14-15 September, untuk 47 puskesmas dan 18 September, sebanyak 13 Puskesmas.
Slamet Tuharie, selaku PIC Program kerjasama ini mengatakan bahwa dukungan dan semangat untuk tenaga medis sangat diperlukan di tengah pandemik.
“Tenaga medis adalah lini terdepan kita dalam menghadapi bencana tak kasat mata ini. Maka dukungan dan semangat perlu kita gaungkan kepada mereka. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak dan donatur yang telah berdonasi melalui Tokoepdia Salam.” Ucapnya di Kantor NU Care-LAZISNU.
Slamet Tuharie juga menambahkan bahwa tim yang bertugas menyalurkan paket bantuan tersebut tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada.
“Pendistribusian bantuan-bantuan ini, tim penyalur dalam hal ini Tim Gerakan 1000 Senyuman tetap disiplin dalam menerapkan protokol yang ada, seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.” Tambahnya.
Sebelumnya, NU CARE-LAZISNU juga telah membagikan paket APD di 20 Rumah Sakit di Jawa Timur melalui PW NU CARE-LAZISNU Jawa Timur.
Selain itu, NU CARE-LAZISNU juga telah memfasilitasi lebih dari 1.250 santri dan tenaga medis untuk melakukan Rapid Test dan SWAB-PCR gratis yang tersebar di berbagai daerah di Jabodetabek serta melakukan disinfektanisasi ratusan masjid di Jabodetabek.
Selanjutnya, NU CARE akan terus melakukan SWAB gratis bagi 1.000 santri, guru ngaji dan relawan penanganan COVID-19 dalam rangka membantu pemerintah menangani pandemi COVID-19 yang positivity ratenya masih tinggi di Indonesia