Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sisa anggaran di Kementerian Desa untuk direalisasikan secepatnya.
Hal itu untuk menghidupkan ekonomi di pedesaan yang terdampak Pandemi Covid-19.
"Sisa anggaran yang ada, terutama di kementerian desa supaya betul-betul bisa direalisasikan secepat mungkin antara Oktober hingga Desember," kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy Usai rapat terbatas secara virtual, Kamis (24/9/2020).
Muhadjir mengatakan ekonomi di desa harus diperkuat agar bisa menjadi penyangga ekonomi perkotaan apabila dilanda krisis.
Baca: Imbas COVID-19, Duel Liverpool vs Arsenal Ganti Jadwal
Karena menurutnya akibat pandemi Covid-19 sekarang ini muncul fenomena ruralisasi atau perpindahan penduduk dari kota ke desa.
"Karena bapak presiden menyampaikan bahwa fenomenanya sekarang terbalik. Bukan lagi urbanisasi tapi justru ada kemungkinan fenomenanya adalah ruralisasi. Dimana orang-orang dari kota yang selama ini mendapatkan lapangan pekerjaan, mendapatkan penghidupan di kota itu akan berduyun-duyun untuk kembali ke desa," katanya.
Baca: Kabar Baik! 51.000 Tenaga Honorer Segera Diangkat Jadi PNS, Tinggal Tunggu Tandatangan Jokowi
Karena itu serapan anggaran Kementerian Desa dan anggaran Kementerian lainnya yang bermuara ke desa, sangat penting.
Realisasi tersebut bisa melalui skema jaring perlindungan sosial dan program penanggulangan kemiskinan di desa.
"Kemudian beliau juga meminta diperkuat daya ungkit desa dengan mengoptimalkan potensi lokal, potensi desa," katanya.
Baca: Soal Pilkada 2020, KITA Minta Jokowi Dengar Usulan NU dan Muhammadiyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi sekarang ini harus dijadikan momentum untuk mengubah strategi dalam meningkatkan ekonomi desa.
Hal itu dikatakan Presiden, dalam rapat terbatas Percepatan Peningkatan Ekonomi Desa di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, (24/9/2020).
"Saya ingin menegaskan lagi bahwa pandemi yang tengah kita hadapi harus menjadi sebuah momentum untuk menginstal ulang, memperbaiki lagi, melakukan reform mengenai strategi besar dalam transformasi ekonomi desa," kata Presiden.
Dampak pandemi Covid-19 kata Presiden tidak hanya menghantam perekonomian masyarakat di perkotaan, melainkan juga warga di desa-desa.
Karena itu, perlu penguatan ekonomi di desa agar dapat menyangga krisis ekonomi yang terjadi di perkotaan.
"Ketika terjadi krisis ekonomi di perkotaan maka desa menjadi penyangga, menjadi buffer, karena terjadinya arus balik perpindahan penduduk dari kota ke desa, jadi bukan urbanisasi tetapi ruralisasi," kata Jokowi.
Agar ekonomi di desa kuat dan bisa menjadi penyangga krisis perekonomian di perkotaan, maka program-program kerja yang berkaitan dengan desa harus dipastikan tepat dan efektif. Misalnya program jaring perlindungan sosial seperti PKH (Program Keluarga Harapan), Bansos Tunai, BLT Desa, dan lainnya.
"Pastikan itu diterima oleh masyarakat di desa yang terdampak Covid-19 dan yang sangat membutuhkan," katanya.
Selain program jaring pengaman sosial, Presiden juga meminta Kementerian memperbanyak program padat karya tunai di desa.
Dengan program padat karya tunai maka akan banyak tenaga kerja yang dapat diserap di desa.
"Sehingga bisa mengurangi beban masyarakat desa yang kehilangan pekerjaan, kesulitan mencari juga, maupun yang berasal dari keluarga tidak mampu di desa," ucapnya.