TRIBUNNEWS.COM - Sebuah berita bohong atau hoaks tentang terjadinya gempa besar tersebar melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.
Tersebarnya berita bohong tersebut menyusul publikasi kajian ilmiah oleh BMKG terkait dengan gempa megathrust.
Baca: Bawaslu: Politisasi SARA Hingga Hoaks adalah Keniscayaan, karena Semua akan Kampanye di Medsos
Baca: Gara-gara Termakan Hoaks, Warga Serang Mapolres Yalimo hingga Seorang Polisi Luka Serius
Diketahui, hoaks tersebar melalui voice note atau rekaman suara yang menyebutkan akan adanya gempa sebesar 8 skala richter (SR) di Lampung.
Pada rekaman berdurasi 1.34 menit itu, pria yang mengaku bernama Andre itu mendapatkan informasi itu dari Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung.