News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gerakan 30 September

Jenderal Ahmad Yani di Mata Anaknya, Sosok Ayah yang Tegas

Penulis: Irwan Rismawan
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak Jenderal TNI Ahmad Yani, Untung Mufreni Ahmad Yani berpose di Museum Sasmitaloka Ahmad Yani di Jakarta, Kamis (1/10/2020). Museum Sasmitaloka Ahmad Yani adalah museum yang dahulunya merupakan tempat Jenderal TNI Ahmad Yani dibunuh pada peristiwa gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak ketujuh Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni Ahmad Yani menceritakan sosok ayahnya semasa hidup kala ditemui Tribun Network di Museum Sasmitaloka Ahmad Yani, Menteng, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Ia mengatakan bahwa Jenderal Ahmad Yani merupakan sosok ayah yang tegas.

"Bapak itu orang yang tegas dan keras kepada anak-anaknya apalagi kepada anak laki-lakinya, namun kepada anak perempun bapak itu tidak terlalu keras karena anak perempuannya rajin-rajin," ujar Untung Yani.

Untung Yani menambahkan, bapaknya selalu memberi nasihat-nasihat baik kepada anaknya.

"Walaupun bapak orangnya keras namun jarang berlaku kasar kepada anknya. Bila saya bandel, saya hanya disentil telinganya," kata Untung Yani. 

Anak Jenderal TNI Ahmad Yani, Untung Mufreni Ahmad Yani menunjukkan foto-foto yang ada di Museum Sasmitaloka Ahmad Yani di Jakarta, Kamis (1/10/2020). Museum Sasmitaloka Ahmad Yani adalah museum yang dahulunya merupakan tempat Jenderal TNI Ahmad Yani dibunuh pada peristiwa gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Jenderal Ahmad Yani selalu mengenalkan anak-anaknya kepada para kolega dan tamu-tamunya.

Kedelapan anak Jenderal Ahmad Yani selalu disuruh keluar dan diperkenalkan bila ada tamu yang berkunjung ke rumahnya.

Begitu pula saat kedelapan anaknya diperkenalkan oleh Presiden Pertama RI Soekarno.

Untung Yani menceritakan bila di siang hari, mereka selalu menunggu Jenderal Ahmad Yani pulang untuk kami makan siang bersama.

"Itu selalu dilakukan kami berdelapan, bapak dan ibu makan dalam satu meja makan, " ungkapnya, 

"Bapak itu sebelum mengenal golf, hobinya yaitu main layang-layang. Ia bermain layang-layang bareng dengan perwira Angkatan Darat lainnya," tambah Untung Yani.

Anak Jenderal TNI Ahmad Yani, Untung Mufreni Ahmad Yani berpose di Museum Sasmitaloka Ahmad Yani di Jakarta, Kamis (1/10/2020). Museum Sasmitaloka Ahmad Yani adalah museum yang dahulunya merupakan tempat Jenderal TNI Ahmad Yani dibunuh pada peristiwa gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI). Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Untung Yani yang ditinggal sosok Jenderal Ahmad Yani diumur 11 tahun sangat merasa kehilangan atas kepergian ayahnya dalam peristiwa kelam G30S/PKI.

Ia sangat kasian terhadap ibunya karena harus merawat kedelapan anaknya seorang diri di masa mudanya.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini