TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer nasional selama 24 jam terakhir.
Berita populer dimulai dari identitas office boy yang dikaitkan dengan kebakaran gedung Kejagung mulai terungkap.
Pasalnya, dia diduga memiliki saldo Rp 100 juta di rekening tabungannya sekaligus memiliki akses ke lantai 6 yang menjadi titik awal kebakaran.
Hingga berita tentang AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo yang menjadi sorotan lantaran perselisihan dengan anak buahnya, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Hendro Tri Susetyo.
Lantas, apa saja berita populer nasional lainnya?
Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar populer nasional:
1. Identitas Office Boy yang Dikaitkan Kebakaran Kejagung
Bareskrim Polri mengaudit rekening cleaning service atau office boy Kejaksaan Agung yang diduga memiliki saldo Rp 100 juta di rekening tabungannya.
Sosok cleaning service atau office boy itu pun mulai terungkap.
Sebab bukan hanya memiliki rekening gendut, dia juga diduga memiliki akses ke lantai 6 yang menjadi titik awal kebakaran.
"Kemarin penyidik telah melakukan audit itu. Namun karena ini sudah masuk materi penyidikan, saya tidak bisa sampaikan. Mohon maaf," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Lantas, siapa identitas office boy tersebut?
Baca: Kejagung Periksa 4 Saksi Terkait Kasus Korupsi Jiwasraya
2. Sandiaga Uno Dikabarkan Jadi Jurkam Putra dan Menantu Presiden
Nama Sandiaga Uno belakangan belakangan kembali jadi bahan pembicaraan.
Setelah masuk dalam struktur pemenangan menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Kota Medan, ia dikabarkan turun gunung menjadi juru kampanye putra Jokowi, Gibran, di Pilkada Solo.
Keputusannya itu mengejutkan sebagian pihak lantaran Sandiaga-bersama-Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi di Pilpres 2019 silam.
Namun, sebagian lagi menilai hal itu lumrah saja dalam dunia politik.
Apalagi, Prabowo sendiri telah masuk dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan.
3. Pengamat Sesalkan Aksi Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong
Advokat sekaligus pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan, menyesalkan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Menurutnya, apa yang dilakukan Najwa justru mencederai citra positif yang sudah tersemat.
"Saya menyesalkan apa yang dilakukan oleh Najwa dalam wawancara dengan kursi kosong itu, cara itu justru menjatuhkan dan merusak citra positif acara Mata Najwa dan Najwa Shihab secara pribadi sebagai jurnalis," ungkap Tigor kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).
Menurut Tigor, menolak hadir dalam undangan program wawancara hal wajar bagi pejabat publik.
Terlebih jika calon narasumber merasa tidak aman dan tidak nyaman
Baca: Bagyo Enggan Temui Gibran, Najwa Shihab: Enggak Berani Ketemu, tapi Berani Nantang Pilkada?
4. Kekecewaan Agum Gumelar
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar angkat bicara sekaligus mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap sejumlah purnawirawan TNI saat berziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kamis (1/10/2020).
Menurutnya, para purnawirawan tersebut terlihat sangat memaksa untuk masuk dan melakukan deklarasi di halaman TMP Kalibata itu.
Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI-Polri (PEPABRI) menyatakan, tidak seharusnya purnawirawan TNI bersikap memaksa seperti itu.
"Terus terang saja saya merasa prihatin dan bahkan kesal melihat kejadian itu. Terutama untuk mereka yang kemarin mengenakan baret merah dengan gagah perkasa. Saya ini mantan Danjen Kopassus," kata Agum dalam wawancaranya di Kompas TV, Jumat (2/10/2020).
"Seharusnya mereka itu menjadi prajurit baret merah yang dicintai dan mencintai rakyat. Ini malah kejar-kejaran dengan mahasiswa. Apa itu," ungkap Agum menyatakan kekecewaannya.
Baca: Alasan Kasat Sabhara Blitar Dipindahkan Tugas ke Polda Jawa Timur Usai Berseteru dengan Kapolres
5. Profil AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar yang Bikin Anak Buahnya Mundur dari Polri
AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo menjadi sorotan lantaran perselisihan dengan anak buahnya, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Hendro Tri Susetyo.
Buntut dari perselisihan itu, AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Polri.
Agus menuding, Ahmad Fanani sering melontarkan makian kasar sehingga dirinya tak kuat lagi.
"Saya tidak kuat lagi menjadi bawahan Kapolres (Blitar), dan saya mengajukan pensiun dini tanpa menuntut apapun dari Polri," ujar Agus saat ditemui di depan gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolda Jatim, Kamis (1/10/2020) siang.
(Tribunnews.com)