News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER NASIONAL: Identitas Office Boy yang Dikaitkan Kebakaran Kejagung | Profil AKBP Ahmad Fanani

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut berita populer nasional selama 24 jam terakhir, dari identitas office boy yang dikaitkan kebakaran Kejagung hingga profil AKBP Ahmad Fanani.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer nasional selama 24 jam terakhir.

Berita populer dimulai dari identitas office boy yang dikaitkan dengan kebakaran gedung Kejagung mulai terungkap.

Pasalnya, dia diduga memiliki saldo Rp 100 juta di rekening tabungannya sekaligus memiliki akses ke lantai 6 yang menjadi titik awal kebakaran.

Hingga berita tentang AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo yang menjadi sorotan lantaran perselisihan dengan anak buahnya, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Hendro Tri Susetyo.

Lantas, apa saja berita populer nasional lainnya?

Dirangkum Tribunnews.com, berikut daftar populer nasional:

1. Identitas Office Boy yang Dikaitkan Kebakaran Kejagung

Petugas Bareskrim Polri melepas Polisiline sebagai tanda usainya penyelidikan polisi di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di Gedung Kejaksaan Agung, Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Kamis (17/9/2020). Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo memberikan keteangan hasil Puslabfor dan telah memeriksaan 131 saksi serta mengumpulkan data-data, berkesimpulan kebakaran yang terjadi pada Sabtu 22 Agustus terdapat dugaan peristiwa pidana. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan )

Bareskrim Polri mengaudit rekening cleaning service atau office boy Kejaksaan Agung yang diduga memiliki saldo Rp 100 juta di rekening tabungannya.

Sosok cleaning service atau office boy itu pun mulai terungkap.

Sebab bukan hanya memiliki rekening gendut, dia juga diduga memiliki akses ke lantai 6 yang menjadi titik awal kebakaran.

"Kemarin penyidik telah melakukan audit itu. Namun karena ini sudah masuk materi penyidikan, saya tidak bisa sampaikan. Mohon maaf," kata Karo Penmas Humas Polri Brigjen Awi Setyono di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/10/2020).

Lantas, siapa identitas office boy tersebut?

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Kejagung Periksa 4 Saksi Terkait Kasus Korupsi Jiwasraya

2. Sandiaga Uno Dikabarkan Jadi Jurkam Putra dan Menantu Presiden

Sandiaga Salahudin Uno dalam Seminar daring dengan tema Pengembangan Bisnis dan Ekonomi Kreatif di Era New Normal Bagi Para Diaspora, Sabtu (20/6/2020). (Dok FDIK)

Nama Sandiaga Uno belakangan belakangan kembali jadi bahan pembicaraan.  

Setelah masuk dalam struktur pemenangan menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Kota Medan, ia dikabarkan turun gunung menjadi juru kampanye putra Jokowi, Gibran, di Pilkada Solo.

Keputusannya itu mengejutkan sebagian pihak lantaran Sandiaga-bersama-Prabowo Subianto merupakan rival Jokowi di Pilpres 2019 silam.

Namun, sebagian lagi menilai hal itu lumrah saja dalam dunia politik.

Apalagi, Prabowo sendiri telah masuk dalam kabinet sebagai Menteri Pertahanan.

Baca selengkapnya di sini>>>

3. Pengamat Sesalkan Aksi Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong

Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Advokat sekaligus pengamat kebijakan publik, Azas Tigor Nainggolan, menyesalkan aksi Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Menurutnya, apa yang dilakukan Najwa justru mencederai citra positif yang sudah tersemat.

"Saya menyesalkan apa yang dilakukan oleh Najwa dalam wawancara dengan kursi kosong itu, cara itu justru menjatuhkan dan merusak citra positif acara Mata Najwa dan Najwa Shihab secara pribadi sebagai jurnalis," ungkap Tigor kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).

Menurut Tigor, menolak hadir dalam undangan program wawancara hal wajar bagi pejabat publik.

Terlebih jika calon narasumber merasa tidak aman dan tidak nyaman

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Bagyo Enggan Temui Gibran, Najwa Shihab: Enggak Berani Ketemu, tapi Berani Nantang Pilkada?

4. Kekecewaan Agum Gumelar

Anggota Wantimpres yang juga Pembina Srimulat, Agum Gumelar saat diwawancarai secara khusus oleh Tribunnews, di kediamannya di Jakarta, Kamis (25/7/2019). Wawancara tersebut membahas anggota Srimulat yang kembali terjerat penyalahgunaan narkoba dan seputar isu kabinet pemerintahan Presiden Jokowi di periode keduanya. (Tribunnews/Herudin)

Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar angkat bicara sekaligus mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap sejumlah purnawirawan TNI saat berziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, para purnawirawan tersebut terlihat sangat memaksa untuk masuk dan melakukan deklarasi di halaman TMP Kalibata itu.

Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Purnawirawan Warakawuri TNI-Polri (PEPABRI) menyatakan, tidak seharusnya purnawirawan TNI bersikap memaksa seperti itu.

"Terus terang saja saya merasa prihatin dan bahkan kesal melihat kejadian itu. Terutama untuk mereka yang kemarin mengenakan baret merah dengan gagah perkasa. Saya ini mantan Danjen Kopassus," kata Agum dalam wawancaranya di Kompas TV, Jumat (2/10/2020).

"Seharusnya mereka itu menjadi prajurit baret merah yang dicintai dan mencintai rakyat. Ini malah kejar-kejaran dengan mahasiswa. Apa itu," ungkap Agum menyatakan kekecewaannya.

Baca selengkapnya di sini>>>

Baca: Alasan Kasat Sabhara Blitar Dipindahkan Tugas ke Polda Jawa Timur Usai Berseteru dengan Kapolres

5. Profil AKBP Ahmad Fanani, Kapolres Blitar yang Bikin Anak Buahnya Mundur dari Polri

Kapolres Blitar, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya. (surya/samsul hadi)

AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetyo menjadi sorotan lantaran perselisihan dengan anak buahnya, Kasat Sabhara Polres Blitar, AKP Agus Hendro Tri Susetyo.

Buntut dari perselisihan itu, AKP Agus Hendro Tri Susetyo mengajukan pengunduran diri sebagai anggota Polri.

Agus menuding, Ahmad Fanani sering melontarkan makian kasar sehingga dirinya tak kuat lagi. 

"Saya tidak kuat lagi menjadi bawahan Kapolres (Blitar), dan saya mengajukan pensiun dini tanpa menuntut apapun dari Polri," ujar Agus saat ditemui di depan gedung Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolda Jatim, Kamis (1/10/2020) siang.

Baca selengkapnya di sini>>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini