Menurutnya, Tim Relawan Jokowi Bersatu menilai aksi Najwa itu secara berlebihan.
"Saya tidak setuju relawan Jokowi ini sedikit-sedikit lapor."
"Kalau itu disampaikan secara faktual dan disampaikan oleh seorang kritikus seperti Najwa Shihab, ya itu harus dilihat sebagai autokritik," terangnya.
Baca: Najwa Shihab Dipolisikan Relawan Jokowi, Fadli Zon : Ide Brilian Najwa, Demokrasi Macam Apa?
Baca: Najwa Shihab Akan Dipolisikan Relawan Jokowi, Bintang Emon Ikut Beri Tanggapan
Dedy Mawardi juga tak melihat aksi Najwa mewawancarai kursi kosong sebagai bentuk hujatan pada Terawan.
"Jangan dituduh sebagai pencemaran nama baik, menghujat."
"Saya enggak melihat apa yang disampaikan Najwa sebagai penghujatan kepada Terawan."
"Kalau saya melihatnya, apa yang disampaikan Najwa itu adalah hal yang biasa dalam negara demokrasi," jelasnya.
Baca: Profil Relawan Jokowi Bersatu, Organisasi Pendukung Jokowi yang Laporkan Najwa Shihab ke Polisi
Baca: Wawancara Kursi Kosong, Najwa Shihab Dinilai Tak Perlu Dipolisikan: Sanksi Sosial Sudah Didapat
Ia menegaskan, jurnalis senior tersebut boleh berpendapat dan juga menyampaikan kritikan.
"Jadi kalau suatu pernyataan dari orang-orang soal pemerintahan kemudian dilaporkan, itu tidak sehat menurut saya," lanjut Dedy.
Dirinya pun mengaku biasa menanggapi aksi Najwa itu, karena tak ada bentuk pencemaran nama baik.
"Kenapa kalau ada orang berbeda pendapat terus mengkritik pemerintah kemudian buru-buru langsung dilaporkan."
"Menurut saya Najwa itu seorang kritikus yang memang pekerjaannya mengkritisi siapapun, kebijakan pemerintah Jokowi, kebijakan para menterinya," tegasnya.
Polisi Tolak Laporan Tim Relawan Jokowi Bersatu
Ketua Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Devi Soembarto mengatakan, pihaknya sudah mendatangi SPKT Polda Metro Jaya, Selasa pagi.