Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dapat mengembangkan sistem pembelajaran yang adaptif di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, pembelajaran di masa pandemi cenderung dilakukan jarak jauh menggunakan teknologi.
“Para guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan digital sehingga dapat menyajikan bahan ajar yang sesuai dengan metoda pembelajaran jarak jauh yang efektif," kata Maruf Amin dalam Focus Group Discussion (FGD) Penguatan Peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam Penyiapan Guru Indonesia melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Selasa (06/10/2020).
Baca: Update 7 Oktober: 181 Pasien Covid-19 Masih Dirawat di RSKI Pulau Galang
Selain keterampilan digital, tenaga pendidik diminta untuk dapat mengadopsi konsep Taksonomi Bloom yang diperkenalkan Psikolog Pendidikan Benjamin Bloom pada 1956.
Menurut konsep tersebut, proses belajar dibagi menjadi dua bagian besar yaitu Low Order thinking Skill atau keterampilan berpikir tataran rendah dan High Order Thinking Skill (HOTS) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi.
“Keterampilan berpikir tataran rendah termasuk kemampuan berpikir menghapal yang masih mengandalkan ingatan otak semata. Kebalikan dari yang pertama, HOTS merupakan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Otak tidak lagi berpikir berdasarkan ingatan namun berdasarkan analisis, evaluasi dan sintesis dalam menghasilkan gagasan yang baru,” katanya.
Baca: Kabar Terkini Seputar Donald Trump: Penasehat Seniornya Positif Covid-19, Persiapan Debat Cawapres
Pengembangan kompetensi, dikatakan Maruf Amin juga harus dilakukan melalui keseimbangan pengembangan hard skill (pengembangan kemampuan teknis sesuai dengan bidangnya), serta pengembangan soft skill (peningkatan kemampuan komunikasi yang persuasif, mengembangkan jejaring dan kemampuan koordinasi).
“Saya yakin jika para pendidik kita memiliki semua kompetensi tersebut, maka kita dapat menghasilkan peserta didik yang kritis, humanis, mampu menghadapi perubahan sosial, kreatif serta mampu melakukan inovasi,” kata Maruf Amin.