TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyoroti masih minimnya kampanye daring yang dilakukan pada 10 hari pertama kampanye Pilkada Serentak 2020.
Apalagi kampanye daring itu hanya dilakukan oleh 37 kabupaten/kota.
Bamsoet pun meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendorong para calon kepala daerah melakukan kampanye secara daring dibandingkan dengan tatap muka.
"KPU harus mendorong calon kepala daerah untuk melakukan kampanye secara daring, dan diharapkan pasangan calon kepala daerah mengoptimalkan penggunaan platform digital, baik media sosial dan media daring, selama masa kampanye yang dapat meningkatkan elektabilitas secara signifikan," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Kamis (8/10/2020).
Pemerintah, kata dia, harus bekerjasama dengan pihak penyedia jaringan internet untuk dapat meningkatkan dan menyiapkan sarana serta prasarana jaringan internet di seluruh wilayah di Indonesia, khususnya wilayah pelosok.
Menurutnya hal itu penting guna menunjang pelaksanaan Pilkada serentak 2020 di masa pandemi Covid-19.
"Mengingat kampanye Pilkada saat ini harus lebih memaksimalkan digitalisasi, yang tentunya membutuhkan jaringan internet yang cukup menjangkau ke berbagai wilayah di pelosok tanah air," kata Bamsoet.
Baca: Kampanye Daring di Pilkada Serentak 2020 Paling Sepi Peminat, Hanya 14 Persen
Baca: Bawaslu Sebut Masker Jadi Bahan Kampanye yang Paling Banyak Digunakan Peserta Pilkada 2020
Baca: Tito Minta Jajaran Dukcapil Pusat hingga Daerah Maksimalkan Pencetakan KTP-el Jelang Pilkada 2020
Politikus Golkar itu juga mengimbau agar para calon kepala daerah mengurangi pertemuan tatap muka dan memaksimalkan kampanye daring.
Dengan begitu, potensi munculnya klaster baru Covid-19 bisa dicegah dan juga mengurangi terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap protokol kesehatan.
"Mengimbau kepada kontestan yang ikut dalam perhelatan Pilkada serentak 2020 untuk memaksimalkan kampanye melalui daring atau online dan mengurangi pertemuan tatap muka," jelasnya.
"Ini sebagai upaya meminimalisir potensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran protokol kesehatan pada tahapan kampanye di masa pandemi Covid-19 serta mencegah munculnya klaster baru Covid-19," tandas Bamsoet.
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).