TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kericuhan unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, tidak hanya menyebabkan sejumlah fasilitas publik rusak.
Gedung Kementerian ESDM di Jalan Medan Merdeka Selatan, juga rusak akibat aksi anarkistis pengunjuk rasa.
Kaca gedung Kementerian ESDM pecah, bahkan mushala yang berada di dalam gedung juga tak luput menjadi sasaran.
Masa Pendemo yang sempat masuk ke Gedung Kementerian juga menyebabkan Ruang Sarulla di gedung tersebut berantakan.
"Kena dirusak di Kementerian ESDM," kata Menteri BUMN Erick Thohir kepada wartawan, Jumat, (9/10/2020).
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi juga membenarkan bahwa gedung Kementerian ESDM sempat menjadi sasaran pengunjuk rasa.
Mereka merusak kaca dan dinding gedung.
"Sebagian massa masuk merusak kaca, fasilitas gedung" ujarnya.
Sebelumnya Aksi unjuk rasa Undang-undang Cipta Kerja berujung bentrok pada Kamis, (8/10/2020).
Para pengunjuk rasa yang didominasi mahasiswa dan pelajar melakukan tindakan anarkis dan vandalisme.
Sejumlah fasilitas publik dirusak hingga dibakar. Di antaranya yakni halte Trans Jakarta Sarinah dan Bundaran HI yang hangus dibakar.
Tidak hanya itu, halte transjakarta Bank Indonesia dirusak, namun tidak sampai dibakar.
Eskavator milik PT MRT yang berada di depan Bank Indonesia juga menjadi sasaran pembakaran pengunjuk rasa.
Marka dan pembatas jalan di Sudirman-Thamrin dirusak dan dibakar.
Sejumlah ruas jalan dan dinding proyek trotoar jadi sasaran vandalisme pengunjuk rasa.
Pengunjuk rasa penolak Undang-undang Hak Cipta belum selesai menggelar aksinya pada Kamis malam, (8/10/2020).
Mereka masih terlibat bentrok dengan aparat kepolisian di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Selain itu bentrokan juga masih berlangsung di kawasan Harmoni.
Lebih dari 10 mobil taktis Brimob yang terdiri dari Baracuda dan Water Canon diberangkatkan dari bundaran HI ke kawasan Harmoni.
"Semua yang ada di sini, bersiap ke Harmoni," ujar seorang pemimpin pasukan Brimob melalui pengeras suara.
Pada Kamis malam, pengunjukrasa melemparkan molotov di belakang kawasan Plaza Indonesia.
Aparat memukul mundur para pengunjukrasa yang bertindak anarkis tersebut.