Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Kemendikbud Iwan Syahril mengajak para peserta pendidikan guru penggerak agar memberikan pembelajaran yang berpusat kepada murid.
Iwan mengatakan guru penggerak harus memandang para murid dengan hormat.
"Kita akan mendorong calon guru penggerak menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan di masa depan yang berpusat kepada murid, yang memandang anak dengan rasa hormat," ujar Iwan saat Pembukaan Pendidikan Guru Penggerak secara daring, Kamis (15/10/2020).
Baca juga: Kemendikbud Buka Seleksi Calon Guru Penggerak Angkatan Kedua
Iwan mengatakan melalui Program Guru Penggerak, Kemendikbud menjadikan fokus dari setiap guru adalah kepada murid dan pembelajaran merdeka.
Dirinya mengingatkan agar para guru penggerak selalu mengingat motivasi awal saat seleksi. Memurutnya, perjalanan selama sembilan bulan tidak sebentar sehingga semangat yang naik turun pasti terjadi.
"Ingat bahwa Anda tidak sendirian melalui hal ini. Ada Pengajar Praktik, Fasilitator dan rekan sesama calon guru penggerak yang bisa menjadi sumber energi yang tak terbatas," tutur Iwan.
Dirinya mengajak para guru penggerak agar berani bermimpi. Menurutnya, saat ini mimpi Bangsa Indonesia adalah Indonesia emas, yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Baca juga: Guru Penggerak Dinilai Dapat Jadi Agen Perubahan Pendidikan Indonesia
“Beranikanlah diri untuk bermimpi, beranikanlah diri untuk bermimpi setinggi-tingginya. Karena Indonesia, negara yang kita cintai ini, lahir dari para pemimpi dan para pejuang yang tak kenal lelah bergerak memperjuangkan mimpinya," pungkas Iwan.
Seperti diketahui, Kemendikbud kembali membuka seleksi bagi calon peserta dan pengajar praktik (pendamping) Program Guru Penggerak dari 56 Kabupaten/Kota dan 22 provinsi.
Pendaftaran seleksi bagi calon Guru Penggerak angkatan ke-2 dibuka mulai tanggal 13 sampai 31 Oktober 2020. Seleksi calon Guru Penggerak angkatan kedua terbuka untuk guru jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
--