TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah bersilaturahmi ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Yogyakarta, pada Sabtu (17/10/2020) malam.
Dalam kesempatan itu, Menaker Ida kembali menyampaikan bahwa dalam proses penyusunan RUU Cipta Kerja, pihaknya melibatkan partisipasi publik, baik unsur pekerja/buruh, pengusaha, kementerian/lembaga, praktisi dan akademisi, dan lembaga lainnya seperti ILO.
"Proses diskusi sudah berjalan melalui LKS Tripartit Nasional," ungkap Ida diketerangannya.
Perempuan berhijab ini pun mengajak Muhammadiyah untuk berkolaborasi meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Menurutnya, setiap tahun terdapat sekitar 2 juta - 2,9 juta penduduk usia kerja baru yang masuk ke pasar kerja.
Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, terdapat sekitar 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Unjuk Rasa UU Cipta Kerja, Moeldoko: Biarkan 1000 Pemikiran Bermunculan tapi Jangan Rusak Tangkainya
Tantangan lain dalam pengembangan SDM adalah angkatan kerja yang masih didominasi lulusan SMP ke bawah, tingkat produktivitas stagnan, dan tingkat daya saing yang perlu ditingkatkan.
"Dalam isu penguatan dan peningkatan SDM Indonesia ini kami harap menjadi concern bersama. Harus ada kerja sama dan kolaborasi. Kami ingin program dan kegiatan dari Kemnaker mendapat support dari Muhammadiyah," harap Ida.
Selain itu, dalam peningkatan SDM Indonesia, Kemnaker menargetkan akan membangun 2.113 BLK Komunitas hingga tahun 2020.
"Pelatihan di BLK Komunitas ini disesuaikan dengan kebutuhan industri. Kalau dilihat, alumni BLK Komunitas ini banyak yang sukses menjadi wirausaha dan masuk pasar kerja," kata Ida.
Ida pun mengungkapkan langkah strategis penanganan Covid-19, dimana pihaknya memberikan bantuan program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja melalui jaring pengaman sosial (JPS), yang terdiri dari program Tenaga Kerja Mandiri untuk penciptaan wirausaha dan padat karya,
"Situasi pandemi Covid-19 ini, kami menggerakkan program JPS guna mendukung produk-produk kreatif industri kecil yang pada akhirnya dapat membantu masyarakat bertahan di masa covid, bahkan menjadi kekuatan ekonomi baru di daerah," kata Ida.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan, Agus Taufiqurrohman, mengatakan Muhammadiyah siap untuk berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk meningkatkan SDM Indonesia.
"Saya menyambut baik hal ini. Muhammadiyah siap berkolaborasi dan mendukung berbagai program dan kebijakan Kemnaker. Semoga Mbak Menteri diberikan kekuatan dan kesehatan," kata Agus.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi, Kepala Biro Humas Kemnaker Soes Hindharno, Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto, Ketua MPKU Agus Samsuddin, Ketua MDMC Budi Setiawan dan Wakil MDMC Rahmawati Husein.