Ninok mengatakan bahwa modal utama untuk menghadapi tantangan saat ini yakni, rendah hati, humanisme transcendental, intuisi intelektual, serta profesionalisme.
“Wartawan itu kekuatan batinnya yang harus unggul, karena banyak sekali peristiwa yang bersifat subtil (halus dan lembut). Urutan ini jangan dibalik-balik” katanya
Pada 40 hari wafatnya, Kompas sebagai ‘anak ideologis’ ingin mengenang, menggali, mencecap, dan belajar dari pribadi yang lengkap Jakob Oetama.
Kompas meluncurkan dua buku berisi refleksi atas beraneka macam pengalaman bersama almarhum Jakob Oetama semasa hidupnya.
Kedua buku tersebut masing-masing berjudul Warisan Sang Pemula dan Kisah Kecil Bermakna Besar.
Melalui kisah-kisah kecil dalam buku ‘Kisah Kecil Bermakna Besar’ para pembaca diajak menimba inspirasi penuh makna dari keteladanan hidup Pak Jakob sehari-hari.
Baca juga: Mengenang Hari Kelahiran Mendiang Pendiri Kompas Jakob Oetama, Ini 89 Kutipan Bijaknya
Tidak hanya sebagai seorang pemimpin yang dicintai anak-anaknya, baik anak biologis maupun anak dalam artian karyawan-karyawannya.
“Pak Jakob dikenal sebagai Pemimpin yang sederhana, hangat, ramah, bijaksana, dermawan, pembelajar, tetapi juga humoris,”
Sedangkan dalam buku Warisan Sang Pemula orang nomor satu di Indonesia, yakni Presiden Joko Widodo menyebut Almarhum sebagai mercusuar Pers Indonesia yang sangat mencintai dunia pers.
Kedua buku tersebut dijual secara online di sini