News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mendagri Tito Karnavian : Kerawanan Covid-19 Mungkin Terjadi di Tempat Wisata

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung memadati tempat wisata Taman Safari Indonesia, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Pihak Taman Safari Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 kepada para pengunjung untuk mencegah penyebaran virus corona di objek wisata. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan bahwa objek wisata akan menjadi tempat yang rawan penularan Covid-19 pada musim libur panjang akhir Oktober mendatang. 

 Hal itu disampaikan Tito usai rapat terbatas bersama Presiden membahas antisipasi  penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta,  Senin, (19/10/2020).

"Protokol kesehatan, pasang kain masker, jaga jarak, cuci tangan, ini betul-betul harus diterapkan. Kerawanan mungkin akan terjadi di tempat-tempat wisata," kata Tito.

Mantan Kapolri itu meminta kepala daerah bersama jajaran Forkopimda melakukan langkah antisipasi dengan merancang sedemikian rupa objek wisata agar tidak menjadi klaster penularan Covid-19. 

"Untuk itu tempat wisata tersebut harus dikelola sedemikian rupa, diberikan pengumuman, disampaikan kepada warga, agar tempat itu tidak melebihi kapasitas misalnya 50 persen atau 30 persen, dilakukan secara bergelombang, dan lain-lain. Ini peran penting forkopimda, mesin forkopimda, mesin forkopimda harus gerak. karena hanya mesin itu yang bisa menjaga," ungkap Tito.

Baca juga: Mendagri Tito Minta Tempat Wisata Tidak Tampilkan Pagelaran Budaya yang Picu Kerumunan

Tito juga meminta kepala daerah untuk menjaga betul pertahanan daerah seperti yang diterapkan pada hari libur lebaran lalu.

Mulai dari pimpinan di tingkat kampung, desa, hingga kecamatan mendata siapa saja yang pulang kampung dan memastikan mereka sudah mengikuti tes Covid-19. 

"Misalnya kampung sehat, kelurahan sehat, di mana warga-warga yang datang dari luar, mereka diyakinkan sudah melaksanakan tes dan kemudian ketika berinteraksi dengan warga, mereka tidak menjadi penular, upayakan seperti itu," pungkasnya.

Baca juga: Muhadjir Minta Terawan Turun Tangan Antisipasi Covid-19 di Musim Libur Panjang Akhir Oktober

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober mendatang.

Presiden tidak ingin muncul klaster libur panjang Covid-19 seperti yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September lalu. 

"Mengingat kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang yang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin, setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," ujar Presiden dalam rapat terbatas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (19/10/2020).

Baca juga: Cegah Klaster Liburan Jilid II, Presiden Minta Menteri Antisipasi Libur Panjang Akhir Oktober

Penyiapan antisipasi libur panjang menjadi penting agar jumlah kasus Covid-19 tidak melonjak.

Saat ini menurut Presiden per 18 Oktober 2020 rata rata kasus aktif di Indonesia mencapai 17,69 persen.

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif dunia sebesar 22,4 persen. 

"Ini bagus sekali, kita 17,69 persen, sementara  dunia 22,54 persen," jelas Presiden.

Baca juga: Update 19 Oktober: Bertambah 3.373 Kasus Baru, Total Terkonfirmasi Covid-19 Tembus 365.240 Orang

Tidak hanya itu angka kesembuhan juga menurut Presiden menunjukkan adanya perbaikan. Angka kesembuhan di Indonesia mencapai 78,84 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dari rata rata kesembuhan dunia yaitu 74,67 persen. 

"Saya kira hal hal seperti ini yang harus terus kita perbaiki sehingga kita harapkan trend kasus di Indonesia akan semakin membaik," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini