Atas dasar itu, Nana mengatakan Cai Changpan kehabisan nafas dan mati lemas karena gantung diri dengan tali tersebut.
"Jadi penyebab matinya adalah kekerasan tumpul darah pada leher yang menyebabkan kan kehilangan nafas dan mati lemas. Selanjutnya saat ini untuk almarhum terpidana mati masih di rumah sakit Kramat Jati dan dalam waktu dekat akan kami serahkan ke lapas pimpinan Lapas kelas 1 Tangerang," katanya.
Tato di tubuh
Irjen Pol Nana Sudjana pun memastikan bila jenazah yang tergantung di pabrik pembakaran ban adalah Cai Changpan.
Karena ciri-ciri tubuhnya identik dengan Cai Changpan alias Cai Ji Fan.
"Saya sampaikan ketika kami temukan yang bersangkutan gantung diri hasil identifikasi bahwa beberapa ciri-ciri identik dengan terpidana mati Cai Changpan," kata Nana di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Pelariannya Berakhir, Cai Changpan Ditemukan Tewas Gantung Diri, Ini Dugaan Polisi Soal Penyebabnya
Menurut Nana, ciri-ciri identik yang ditemukan adalah jenazah itu memiliki sidik jari dan tato yang persis dimiliki Cai Changpan.
Hal itu berdasarkan pemeriksaan autopsi yang dilakukan petugas medis di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
"Mulai dari sidik jari, beberapa tato yang selama ini memang kami mempunyai data-data ini dan hasil sidik jari dan beberapa tato identik dengan terpidana mati," katanya.
Motif
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan Cai Changpan nekat gantung diri karena panik lokasi persembunyiannya telah terendus pihak kepolisian.
"Jadi dia merasa mungkin sudah terdesak dengan adanya anggota kami tim khusus gabungan ini yang terus menyusuri beberapa lokasi khususnya di hutan Tenjo. Sehingga ada rasa yang bersangkutan merasa bahwa tempat dia untuk berlindung agak sulit," kata Nana.
Nana mengatakan Cai Changpan kemudian memilih bunuh diri sebagai jalan pintas.
Sebab, lokasi persembunyiannya telah terkepung tim pencarian.