Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Satu tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dinilai pencapaiannya.
Salah satunya Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Wahyu Sakti Trenggono.
Pengamat militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Beni Sukadis mengatakan bahwa sektor pertahanan sudah on the track.
Baca juga: Daftar 35 Perwira Tinggi TNI yang Naik Pangkat Termasuk 2 Eks Anak Buah Prabowo
Prabowo menjalankan diplomasi untuk meningkatkan kapabilitas militer dan Sumber Daya Manusia.
"Kunjungan ke AS baru-baru ini menunjukkan kegesitan beliau dalam mendorong kerja sama pertahanan bilateral dengan negara adidaya," kata Beni kepada wartawan, Rabu, (21/10/2020).
Baca juga: Wamenhan Cek Kondisi Calon Lahan Potensial untuk Food Estate di Jawa Barat
Hanya saja Beni menyarankan agar Prabowo tidak mengedepankan pembelian Alutsista bekas.
Rencana pembelian jet tempur F-35 perlu dipertimbangkan lagi.
"Apakah dia bisa mendapatkan pesawat yang dia inginkan F-35, yang mahal tersebut. Sementara dengan F-16 Viper yang telah ditawarkan AS pun menurut saya sudah bisa meningkatkan kapabilitas TNI AU," kata Beni.
Sementara itu pengamat militer dari Universitas Padjadjaran Muradi memandang Prabowo dan Trenggono sudah cukup solid menjalankan peran di Kementerian Pertahanan, termasuk dalam proyek food estate yang ditugaskan presiden Jokowi.
"Saya bertanya juga ke keduanya (Prabowo dan Trenggono), ini kalau diserahkan normatif, enggak akan bisa beres. Ini harus dikerjakan teman-teman TNI, Kemhan. Jadi, kalau sudah on the track sudah ya, tinggal bagaimana keduanya bisa menjaga ritme," ungkap Muradi.
Ritme kerja seperti itu menurut Muradi harus dipertahankan. Pasalnya terdapat tiga pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Kementerian Pertahanan.
Pertama menata kelola industri pertahanan, kedua menata postur pertahanan dan ketiga kesejahteraan prajurit.
"Ketiga itu yang saya kira dalam 1 tahun ke depan mungkin sampai 2024 akan mereka fokuskan," kata Muradi.
Kinerja Prabowo dam Trenggono menurut Muradi akan terlihat pada tahun depan atau dua tahun setelah menjabat.
Sejauh ini Kemenhan tidak ada masalah yang menonjol di bawah kendali keduanya. Prabowo dan Trenggono saling mengisi dalam memimpin Kementerian Pertahanan.
"Yang saya tangkap Pak Prabowo kan lebih suka yang seremonial, ketimbang terlalu rumit dan detail. Nah yang terlalu rumit dan detail dikerjakan oleh Mas Trenggono, kalau yang saya tangkap dari beberapa event dan sebagainya," pungkas Muradi.