News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Jam Terlibat Kontak Tembak, Satgas Nemangkawi Lumpuhkan 1 Anggota KKB Penyerang Rombongan TGPF

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penembakan karyawan Freeport di Kantor PTFI, di Kuala Kencana, Timika, Papua, Selasa (31/3/2020). Tiga Karyawan PT Freeport Indonesia menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kuala Kencana, Timika, Papua, pada Senin 30 Maret 2020. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terlibat kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker, Senin (26/10/2020).

Kontak tembak yang berlangsung di di kampung Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, berlangsung sekira lima jam mulai pukul 05.00 hingga 10.00 WIT.

Dalam kontak tembak tersebut seorang anggota KKB bernama Rubinus tewas.

"Pada saat kontak senjata, ada 50 orang bersenjata diduga KKB melakukan perlawanan terhadap tim gabungan TNI-Polri. Sehingga tim mengambil tindak tegas dan terukur," ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiono dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/10/2020).

Baca juga: Anggota TGPF Kasus Pendeta Yeremia Dihadang dan Ditembak KKB Usai Olah TKP, Kini Dirawat di Jakarta

Kemudian seorang lainnya Hermanus Tipagau berhasil ditangkap.

"Seorang anggota KKB yang meninggal dunia terlibat dalam penembakan tim TGPF beberapa waktu lalu seusai melakukan olah TKP," jelasnya.

Kelompok KKB pimpinan Sabinus Waker memiliki catatan kriminal di wilayah Papua.

Mereka pernah melalukan penyerangan terhadap anggota Brimob pada tahun 2015.

Kelompok ini juga dikenal kerap melakukan perampasan terhadap warga di kawasan Kampung Banti, Distrik Tembagpura, Kabupaten Mimika, Papua.

Baca juga: Kronologi Penyerangan KKB Terhadap Rombongan TGPF, Tertembak di Kaki dan Tangan

Kelompok yang menamakan diri "Kemabu" ini diduga juga telah merekrut remaja Papua bahkan yang masih di bawah umur.

Awi menegaskan satgas gabungan TNI-Polri tidaklah menyasar anak di bawah umur dalam operasi menangkap separatis seperti yang dipropagandakan akun-akun medsos KKB.

"Kelompok ini telah meracuni pikiran remaja Papua, merekrut serta mempersenjatai mereka dengan tujuan sebagai tameng hidup agar mudah melarikan diri," katanya.


Diintai selama 6 hari

Sebelumnya, Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa mengatakan selain melakukan penangkapan, tim gabungan juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya dokumen struktur organisasi KKSB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini