TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, memberikan pandangannya terkait kasus oknum perwira IZ (55) yang menjadi kurir sabu seberat 16 kilogram.
Reza mengaitkan kasus IZ dengan beratnya tugas kepolisian.
Ia mengungkap, dalam sisi psikologis yang sudah banyak diungkap lewat studi, yakni bekerja sebagai polisi sama artinya dengan menggeluti bidang yang amat berat.
"Apalagi reskrim. Tuntutan organisasi, beban kasus, tekanan masyarakat, intervensi politik, kejahatan yang semakin kompleks, masalah pribadi. Tapi stamina terbatas," lanjutnya.
Terlebih, tugas-tugas harus dituntaskan dalam waktu yang juga terbatas.
Baca juga: Oknum Perwira Jadi Kurir Sabu 16 Kilogram, Ahli: Kerakusan Ingin Memperkaya Diri Lewat Cara Jahat
Baca juga: Oknum ASN di Oku Selatan jadi Pengedar Sabu, Tertangkap Menyimpan 2 Bungkus Sabu di Kantong Celana
Sehingga, kesehatan jiwa juga rentan terganggu terkait hal ini.
"Nah, apa barang yang bisa mendongkrak stamina dalam tempo cepat dan memperbaiki suasana hati? Narkoba," tegas Reza.
Reza menyayangkan polisi bisa saja melarikan diri ke narkoba justru agar bisa menyelesaikan tugas dan menyesuaikan diri dengan segala kompleksitas tadi.
Pada sisi, itu muncul keinsafan tentang pentingnya penataan tugas dan perhatian terhadap kesehatan personel.
"Ini jelas tidak bisa dipenuhi oleh personel sendiri. Harus ada peran organisasi secara keseluruhan," tandasnya.
Baca juga: Kisah Dramatis Penangkapan Kurir Sabu, Siapa Sangka Pelaku Sehari-hari Perwira di Polda Riau
Baca juga: Oknum Polisi Pengkhianat Bangsa, Kompol IZ Nekat Jadi Kurir Sabu 16 Kilogram
Kronologi penangkapan IZ
Oknum anggota polisi berinisial IZ (55) ditangkap saat membawa narkotika jenis sabu sebanyak 16 kilogram.
Anggota berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) yang bertugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, ini tertembak saat ditangkap di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (23/10/2020).
Pelaku ditembak karena melarikan diri dengan menggunakan mobil bersama seorang rekan sesama kurir sabu berinisial HW (52).