News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suharso, Khofifah, Sandiaga, Mardiono, Muqowam Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP, Ini Sosok Kelimanya

Penulis: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor DPP PPP

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah nama muncul dalam bursa calon Ketua Umum PPP jelang Muktamar IX PPP yang direncanakan berlangsung pada Desember 2020,

Beberapa nama yang muncul saat berasal dari internal partai berlambang Kakbah atau eksternal partai.

Suharso Monoarfa, Khofifah Indar Parawansa, M Mardiono, Ahmad Muqowam, dan Sandiaga Salahuddin Uno mewarnai bursa calon Ketua Umum PPP.

Namun, yang baru mendaklarasikan diri akan maju dalam pencalonan Ketua Umum PPP adalah Suharso Monoarfa.

Suharso yang kini menjabat sebagai Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum PPP saat rapat dengan DPW PPP Jawa Barat, di Hotel Alana, Sentul, Bogor, Jumat (23/10/2020).

Baca juga: Isu Sandiaga Masuk Bursa Ketum PPP, Pengamat: Untuk Meningkatkan Elektoral di Pileg 2024

"Hari ini, di Bogor, sebagaimana tadi disampaikan Ketua DPW Jabar, ibu Ade Munawaroh, bahwa saya dimiliki Jawa Barat, maka di depan para kader PPP seJabar ini, saya mendeklarasikan maju bertarung dalam Muktamar IX untuk menang menjadi Ketua Umum," ujar Suharso, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (24/10/2020).

Dalam rapat tersebut Suharso juga menyampaikan beberapa hal terkait pilkada 2020 dan muktamar PPP.

Berdasarkan hasil Mukernas ke-4 yang telah diselenggarakan awal tahun ini, salah satu hasil yang diperoleh yakni mengenai pelaksanaan muktamar.

Dewan pimpinan dan para pengurus DPW se tanah air menyetujui bahwa muktamar akan dilaksanakan usai Pilkada 2020.

Baca juga: Pengamat: Sandiaga Uno Mau Jadi Ketua Umum PPP Asalkan Pasti Terpilih

"Dalam keputusan Mukernas ke-4 yang telah diadakan awal tahun ini, salah satu isinya ialah bahwa kita akan melaksanakan muktamar setelah selesai Pilkada 2020, karena Pilkada ditunda ke Desember 2020 maka muktamar akan dilakukan pada bulan Desember 2020," kata dia.

Selain itu, Suharso juga mengingatkan untuk para kader agar saling berkomunikasi dengan baik.

Menurutnya, komunikasi yang baik akan meningkatkan konsolidasi yang baik.

Sehingga nantinya partai punya energi baru untuk memasuki Pilkada 2020 dan seterusnya.

"Kita harus punya energi dan kalori untuk Pemilu 2024, sementara Pilkada 2020 dan 2022 harus menjadi ajang sinergitas kekuatan kader," kata dia.

"Semoga dengan begitu PPP dapat kembali berjaya dan insya Allah mengantongi suara pada Pemilu 2024 dengan jumlah suara yg melampaui jauh dari ambang batas parlemen," lanjut Suharso.

Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi membenarkan bila Suharso sudah mendeklarasikan diri.

"Saya dengar benar (Pak Suharso Monoarfa mendeklarasikan diri maju menjadi calon ketua umum PPP, - red)," ujar Achmad Baidowi.

Awiek sapaan akrab Achmad Baidowi juga menyebut nama-nama lain yang diisukan menjadi calon ketua umum.

Salah satunya politikus senior PPP M Mardiono dan juga Ahmad Muqowam.

"Dengar-dengar pak Mardiono (akan maju juga), sudah lama sih diwacanakan untuk maju. Sebenarnya sih banyak kader PPP itu, ada pak Muqowam tapi nggak tahu benar maju nggak. Yang ramai itu Pak Suharso dan Pak Mardiono," kata dia.

Baca juga: Selain Suharso yang Deklarasikan Diri Jadi Caketum PPP, Baidowi Sebut Nama Mardiono hingga Khofifah

Untuk Mardiono, Awiek mengatakan niat maju yang bersangkutan diketahui dari komunikasi tim Mardiono di internal PPP.

"Kalau Pak Mardiono komunikasi tim-timnya yang sudah memunculkan bahwa beliau niat maju ada, tetap semangat gitu," jelasnya.

Saelain itu, muncul juga nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan mantan Wagub Jatim Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang diusulkan DPW Jawa Timur untuk maju sebagai Calon Ketua Umum PPP.

Namun, Awiek mengatakan belum ada konfirmasi dari Khofifah maupun Gus Ipul apakah keduanya sama-sama berniat maju dalam pemilihan Ketua Umum PPP atau tidak.

"Terus di DPW Jawa Timur itu mengusulkan nama Bu Khofifah dan Gus Ipul. Tapi belum (ada pernyataan dari keduanya), baru DPW Jawa Timur mengusulkan. Ya itu wajar, sah-sah saja. Makin banyak calon kan makin bagus, menunjukkan dinamika organisasi di PPP hidup," katanya.

Wakil Ketua Panitia Pengarah atau Steering Committee (SC) Muktamar IX PPP, Syaifullah Tamliha mengatakan nama Sandiaga Uno pun muncul dalam bursa calon Ketua Umum PPP.

"Kalau omongan, ada juga mengusulkan Khofifah Indar Parawansa, ada juga DPC katanya mengusulkan Sandiaga Uno. Silahkan saja, PPP partai yang terbuka kok," ujar Syaifullah saat dihubungi, Jakarta, Minggu (25/10/2020).

Menurutnya, usulan calon ketua umum dari eksternal PPP bisa dilakukan, meski yang tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) harus pernah menjadi pengurus partai minimal satu periode.

Baca juga: Muktamar PPP Digelar Pertengahan Desember, Rencana di Makassar

"Tapi AD/ART kan bukan kitab suci, jadi bisa saja dari ekternal. Tinggal peserta Muktamar yang menentukan, bisa saja diubah saat Muktamar nanti," ucap Syaifullah.

Syaifullah menyebut, Muktamar PPP akan dilaksanakan selama tiga hari pada 19 - 21 Desember 2020 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.

"Nanti kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Sebelum berangkat, peserta melakukan swab PCR dan sampai di Jakarta juga akan kembali di swab," ujar Syaifullah.

Lalu siapakah nama-nama yang muncul tersebut?

Suharso Monoarfa

Nama Suharso Monoarfa bukan orang baru di PPP, saat ini ia menjadi Plt Ketua Umum PPP setelah Romahurmuziy tersandung kasus korupsi.

Suharso Monoarfa lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954.

Meski lahir di Mataram, Suharso Monoarfa mengenyam masa anak-anak dan sekolah di Malang, Jawa Timur.

Setelah lulus SMA, Suharso Monoarfa pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambang dan dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung.

Berbekal ilmu yang dimilikinya, Suharso Monoarfa mulai bekerja di Bandung.

Berbagai perusahaan dia sambangi dan mendapatkan berbagai posisi jabatan.

Suharso Monoarfa sukses di dunia usaha selama 20 tahun.

Plt Ketum PPP Suharso MonoarfaISMAWAN)

Sukses di dunia usaha, Suharso Monoarfa mencoba masuk dunia politik.

Pada pemilu 2004, ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.

Pada tahun 2009, Suharso Monoarfa dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya tahun 2011, Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.

Kemudian ia melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia.

Meski tidak lagi di pusaran pemerintah, Suharso Monoarfa tetap aktif di partai.

Bahkan dia menjadi lebih aktif saat terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy.

Suharso Monoarfa yang tadinya orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali.

Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy memilih bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo.

Ketimbang menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan PPP kubu Suryadharma Ali.

Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso Monoarfa untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.

Kemudian, pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi, Suharso dipercaya menjadi Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Ahmad Muqowam

Ahmad Muqowam diketahui sebagai politikus PPP.

Pria kelahiran Salatiga 1 Desember 1960 tersebut tercatat sebagai alumni Universitas Diponegoro pada tahun 1987.

Ia tercatat pernah menjadi anggota DPR RI selama 3 periode yaitu 1999-2004, 2004-2009, dan 2009-2014.

Akhmad Muqowam.

Pada Pemilu 2014, Ahmad Muqowam memilih mencalonkan diri menjadi anggota DPD RI dari Dapil Jawa Tengah.

Ia pun terpilih menjadi anggota DPD RI untuk periode 2014-2019.

Hingga akhirnya ia menjabat menjadi Wakil Ketua DPD RI pada 2018-2019.

Mardiono

Muhammad Mardiono pun bukan orang baru di PPP.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Banten dan Wakil Ketua Umum DPP PPP.

Pria kelahiran Yogyakarta pada 11 Juli 1957 tersebut tercatat sebagai pengusaha.

Ia memiliki bisnis yang bergerak dalam bidang jasa logistik.

Pada 2017 dirinya sempat masuk dalam bursa calon Gubernur Banten, namun ia menolaknya.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mardiono 

Dilansir dari wikipedia, Mardiono pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten Bidang Industri dan Perdagangan periode 2002-2007.

Kemudian pada periode 2007-2012 dan 2012-2017, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten.

Kini dirinya dipercaya menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019.


Khofifah Indar Parawansa

Nama Khofifah sudah tidak asing di tenga masyarakat.

Ia tercatat sebagai kader senior PPP yang sudah banyak berkecimpundalam dunia politik sejak era orde baru.

Khofifah tercatat pernah menjadi pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI periode1992-1997.

Kemudian ia menjadi Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995-1997), anggota Komisi II DPR RI (1997-1998) hingga menjadi Wakil Ketua DPR RI (1999).

Ia pun pernah juga menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999).

Gubernur jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Kemudian karirnya melejit menjadi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999-2001), Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999-2001).

Kemudian ia kembali ke parlemen menjadi Ketua Komisi VII DPR RI (2004-2006), Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004-2006), dan Anggota Komisi VII DPR RI (2006).

Sejak pemerintahan Presiden Jokowi, Khofifah pun dipercaya menjadi Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014-2018).

Kemudia ia memutuskan untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur dan kini ia menjadi Gubernur Jawa Timur (2019-2024).

Sandiaga Uno

Sandiaga lahir di Riau 28 Juni 1969 dari pasangan Razif Halik Uno (Henk Uno) dan Rachmini Rachman Uno (Mien Uno).

Kini ia tercatat bergabung dengan Partai Gerindra.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sandiaga Uno tercatat sebagai pengasaha sukses.

Lulus dari Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat Summa Cum Laude, ia kemudian melanjutkan pendidikan untuk meraih gelar Master of Business Administration dari George Washington University pada 1992.

Selesai dengan sekolahnya, Sandiaga memutuskan pulang dan memulai bisnis di Indonesia.

Sandiaga Salahudin Uno 

Beberapa perusahaan dirikannya di antaranya perusahaan konsultan keuangan PT Recapital Advisors dan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya yang membawa dirinya masuk dalam daftar 100 orang terkaya di Indonesia.

Kemudian ia bergabung dengan Partai Gerindra lalu mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Anies Baswedan pada 2017.

Ia pun akhirnya terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Hanya sekitar satu tahun lebih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga kemudian memilih menjadi calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Namun, ia gagal setelah pasangan Jokowi-Maruf Amin dinyatakan lebih unggul suara oleh KPU RI, (Tribunnews.com/ Tribunwiki/ wikipedia/ kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini