Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengingatkan aparat yang akan mengawal kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab besok Selasa (10/11/2020) untuk tidak bertindak represif.
Ia juga meminta aparat untuk tidak berindak berlebihan dan menangani pengamanan seperti biasa.
Namun demikian ia tetap meminta peningkatan penjagaan mengingat kemungkinan adanya peningkatan kerumunan pendukung Rizieq yang akan menjemput.
Hal tersebut disampaikan Mahfud dalam video yang diunggah di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada Senin (9/11/2020).
"Tidak boleh ada tindakan yang represif, semuanya harus dikawal dengan baik sampai Habib Rizieq sampai dan tiba di kediamannya dengan baik dan selamat pula," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan pemerintah menganggap kepulangan Rizieq adalah hak yang harus dilindungi karena menurutnya Rizieq pergi ke Arab Saudi atas keinginannya sendiri.
Oleh sebab itu, kata Mahfud, Rizieq mempunyai hak hukum dan kewajiban hukum seperti semua warga negara lain yang kedudukannya sama di depan hukum dan pemerintahan.
Baca juga: Rizieq Shihab Tiba di Indonesia Besok, Komisi I DPR: Silakan Saja Pulang Kalau Memang Sudah Bisa
Ia pun menyatakan pemerintah masih mencatat tujuan kepulangan Rizeq untuk melakukan revolusi akhlak.
Mahfud menilai revolusi akhlaq akan menimbulkan kebaikan.
Oleh karena itu, kata Mahfud, semua pendukung Rizeq diminta tertib ketika menjemput.
"Oleh sebab itu kalau mereka yang buat ribut, buat rusuh, kita anggap bukan pengikutnya Habib Rizieq.
Kalau pengikutnya Habib Rizieq pasti yang baik-baik, pasti revolusi akhlaq," kata Mahfud.
Sebelumnya Mahfud juga mengingatkan agar massa pengikut Rizieq tidak membuat kerusuhan.