News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenangan Yusril Terhadap Sosok Soenarto Soedarno

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak pertama Soeharto dan Tien Soeharto, Siti Hardiyanti Indra Rukmana (berjilbab) dan Perwakilan ANRI Soenarto Sudarno yang ditemui usai penyerahan arsip di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2019).

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Yusril Ihza Mahendra mengenang sosok Soenarto Soedarno yang meninggal pada Kamis Malam (12/11/2020).

Yusril mengenang Soenarto sebagai  Mantan Asisten Mensesneg Urusan Khusus Era Almarhun Moerdiono. 

"Alm Bapak H Soenarto Soedarno adalah mantan Asisten Mensesneg Urusan Khusus era Alm Bapak Moerdiono di masa Presiden Soeharto dan terakhir menjabat sebagai Dubes RI di Republic Czech," kata Yusril, Jumat, (13/11/2020).

Soenarto yang juga dikenal sebagai penulis Pidato Presiden ke-2 RI Soeharto tersebut menurut Yusril merupakan sosok pejabat yang tekun dan tidak banyak bicara.

Selain itu, Soenarto juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan sangat baik dengan anak buah.

"Saya salah seorang anak buah beliau dan sangat banyak belajar dengan beliau," katanya.

Baca juga: Pengantin Wanita Meninggal Kena Covid-19 Usai Tolak ke RS karena Akan Menikah, Orang Tua Juga Wafat

Yusril menganggap almarhum Soenarto sebagai guru yanng mengajari bagaimana menyiapkan naskah-naskah kepresidenan dengan baik mulai dari surat hingga pidato presiden.

"Pak Narto adalah salah seorang yang ikut menyiapkan naskah pidato pengunduran diri Presiden Soeharto Mei 1998. Malam itu tanggal 20 Mei 1998, Pak Narto, Alm Pak Sjafruddin Bahar dan Pak Bambang Kesowo datang ke Jl Cendana di tengah hujan untuk sama-sama membahas naskah tersebut," katanya.

Bagi Yusril almarhum Soenarto adalah orang yang sangat berjasa.   

Ketika Soenarto pensiun, ia dilantik mengisi posisi yang ditinggalkan yakni Asisten Menteri Sekretariat Negara.

"Selamat jalan Pak Narto. Saya berhutang budi sangat banyak kepada Bapak. Semoga Allah SWT menerima segala amal kebajikan Bapak dan mengampuni segala khilaf, serta menempatkan Bapak di surga Jannatun Na'im," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini