TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legislator Golkar Supriansa menilai pergantian posisi di pucuk Korps Bhayangkara akan diiringi dengan beragam tantangan ke depan.
Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang.
"Tentu calon Kapolri baru akan mendapatkan tantangan ke depan yang semakin beragam. Maka dibutuhkan pemimpin yang bisa bertindak cepat dan mampu mengurai sejumlah kemungkinan masalah yang biasa terjadi di masyarakat," ujar Supriansa, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (13/11/2020).
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar tersebut mengatakan pengganti Idham Azis harus mampu menjawab berbagai tantangan.
Satu di antaranya terkait persoalan narkoba yang semakin hari semakin nampak peredarannya hingga di tingkat desa.
"Ini butuh perhatian serius karena narkoba di pastikan bisa merusak generasi anak bangsa ke depan," kata dia.
Supriansa menilai untuk saat ini kaderisasi kepemimpinan di kepolisian sudah berjalan dengan sangat baik.
Namun ketika ditanya siapa sosok yang pantas menjadi suksesor Idham, Supriansa menegaskan Komisi III menunggu usulan Presiden Joko Widodo.
"Tentu banyak kader yang sudah memenuhi syarat dan kemampuan. Kami dari Komisi III tinggal menunggu siapa yang diusulkan oleh bapak Presiden," tandasnya.
Baca juga: Ramai Pembahasan Siapa Calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis, Ini Respons Mabes Polri
Sebelumnya diberitakan, mutasi besar akan terjadi di tubuh Polri menjelang pergantian Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis pada Januari 2020 mendatang.
Hal tersebut berdasarkan informasi yang diterima Ind Police Watch (IPW).
"Mutasi itu akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga. Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangannya, Kamis (12/11/2020).
Dari pendataan IPW menjelang pensiunnya Kapolri, akan cukup banyak perwira Polri yang bakal pensiun.
Sedikitnya ada 30 jenderal yang akan pensiun menjelang suksesi Kapolri pada Januari mendatang.
Menurut Neta, jenderal itu pensiun mulai dari bulan November, Desember, dan Januari 2020.
Mereka yang pensiun tersebut terdiri dari tiga komisaris jenderal (Komjen), delapan inspektur jenderal (Irjen), dan 19 brigadir jenderal (Brigjen).
"Yang terbanyak adalah alumni Akpol 86 ada 15 jenderal yang pensiun, terdiri dari empat Irjen dan 11 brigjen. Akpol 85 ada 14 jenderal, tiga Komjen, empat Irjen, dan tujuh Brigjen. Akpol 87 satu jenderal yang pensiun dengan pangkat Brigjen. Begitu juga Akpol 88A teman satu angkatan Idham Azis hanya satu Brigjen yang pensiun, yakni Brigjen Ahmad Fachruzzaman yang pensiun 10 Januari," jelasnya.
Baca juga: Respons Polri Terkait Calon Kapolri Pengganti Jenderal Idham Azis: Itu Hak Prerogatif Presiden
Sementara itu, tiga komisaris jenderal yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember, Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi.
Dengan adanya tiga Komjen yang pensiun, maka akan ada tiga perwira Polri yang berpangkat Irjen yang akan naik menjadi Komjen.
Ketiga Pati yang disebut akan naik menjadi bintang tiga itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil.
"Selain itu, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar," jelasnya.
Dengan bergesernya sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, Neta menyebutkan bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis akan semakin riuh.
"Yang pasti sebelum pensiun 30 Januari 2021, kepimpinan Kapolri Idham Azis masih akan diuji lagi dengan dua even besar, yakni pengamanan Pilkada Serentak 9 Desember dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021," tukas Neta.