TRIBUNNEWS.COM – Sebagai Ibu Kota, Jakarta menjadi wadah bertemunya banyak orang dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Sebuah forum kolaborasi dibutuhkan untuk menyatukan perbedaan yang ada, dengan misi yang sama, memajukan Jakarta.
Banyaknya ide untuk memajukan Jakarta dari berbagai kalangan masyarakat membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembangkan sebuah konsep kolaborasi bernama Jakarta Development Collaboration Network (JDCN).
Kepala Biro Kerja Sama Daerah Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata, mengatakan bahwa konsep tersebut sebagai wujud dari model Kota 4.0 (City 4.0).
"Ini adalah forum kolaborasi dan ko-kreasi yang akan memfasilitasi berbagai bentuk kolaborasi di Jakarta. Tentunya, kita semua ingin menjadikan Jakarta sebagai kota yang berkelanjutan, modern, sejahtera, dan tangguh demi kebahagiaan warganya dengan terwujudnya model Kota 4.0," katanya, Sabtu, (14/11/2020).
Andhika menjelaskan, dalam JDCN, warga berperan sebagai ko-kreator dan pemerintah sebagai kolaborator. Warga dapat memberikan bantuan kepada warga lainnya yang membutuhkan. Pemprov DKI Jakarta berperan sebagai fasilitator dengan menyediakan wadah kolaborasi yang menghubungkan donatur dan penerima bantuan.
Salah satu produk dari program JDCN tersebut yakni Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) untuk meringankan beban warga di tengah pandemi COVID-19.
"KSBB merupakan salah satu bentuk produk ide kolaborasi yang digagas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui JDCN di masa pandemi ini. Melalui KSBB, warga yang ingin memberikan bantuan akan dipertemukan dengan calon penerima yang membutuhkan bantuan tersebut," terangnya.
Dalam program-program KSBB, kolaborator dapat berpartisipasi dengan memberikan bantuan spesifik dengan target yang telah didata dalam platform KSBB. Misal, warga yang membutuhkan makanan saat isolasi mandiri, dipertemukan dengan warga yang akan mendonasikan makanan.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta juga sudah membuka kolaborasi melalui JDCN dalam membantu penanganan COVID-19 di Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta. Sejumlah donatur telah memberikan bantuan terkait penanganan COVID-19 di Jakarta.
"Tercatat sebanyak 208 kolaborator yang telah membantu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta. Bentuknya beragam, seperti Alat Pelindung Diri (APD) dan paket makanan," pungkasnya.
Salah satu kolaborator dalam program ini adalah Aksi Cepat Tanggap (ACT). Kolaborasi yang dilakukan diwujudkan dalam aksi kemanusiaan berbasis pangan.
Presiden ACT, Ibnu Khajar, menyampaikan, dalam kolaborasi tersebut, ACT mendistribusikan langsung bantuan dengan memanfaatkan transportasi daring kepada warga yang membutuhkan. Dalam hal ini, Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan data wilayah yang akan diberikan bantuan dan memantau pendistribusiannya. Ibnu menyebut, dengan adanya data tersebut, bantuan bisa diberikan tepat sasaran dan tidak terjadi tumpang tindih dalam penyalurannya.
“Pemprov DKI Jakarta sudah mempunyai data sebaran penerima manfaat, yang basisnya berkoordinasi langsung dari masing-masing Kantor Wali Kota Administrasi. Kami bersyukur, karena dengan cara ini, tidak ada tumpang tindih antar lembaga. Pendistribusian bantuan oleh setiap lembaga punya fokus yang berbeda-beda,” ungkap Ibnu. (*)