News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal AKBP Roland Ronaldy, Kapolres Bogor yang Baru Dicopot, Sempat Tersandung Kasus 'Buku Merah'

Penulis: Inza Maliana
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy - Berikut ulasan soal profil dan sepak terjang sosok AKBP Roland Ronaldy, Kapolres Bogor yang baru dicopot oleh Kapolri Idham Azis, ia sempat tersandung kasus buku merah.

TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy resmi dicopot dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Idham Azis.

Hal itu tertuang dalam Surat Telegram Nomor: 3222/XI/KEP./2020 pada 16 November 2020 hari ini.

Roland dipindahtugaskan menjadi Wadir Ditreskrimsus Polda Jawa Barat.

Diketahui, alasan pencopotan Roland masih berkaitan dengan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh Habib Rizieq Shihab.

Sebab, pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) itu sempat berkunjung ke wilayah Bogor.

Kala itu, ia mengunjungi pembangunan Masjid Raya di Markas Syariah Pesantren Alam Agrokultural, Kabupaten Bogor pada Jumat (13/11/2020) lalu.

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy (tribunjabar/nazmi abdurrahman)

Baca juga: Tak Hanya Kapolda, Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolres Bogor Juga Ikut Dicopot

Selain melakukan peletakan batu pertama, kunjungannya itu sekaligus mengisi ceramah salat Jumat.

Namun, aksinya itu mendapat sorotan karena membuat kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan kerumunan simpatisan Habib Rizieq tumpah ruah di jalanan dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Untuk mengatasi kepadatan tersebut, Roland sempat mengerahkan 600 personel.

Pihaknya juga memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kemacetan yang terjadi.

Ia mengatakan acara tersebut berlangsung tertib dan aman meski dipadati pengunjung.

Ribuan simpatisan yang hendak menyambut Habib Rizieq Shihab padati Simpang Gadog, Puncak Bogor, Jumat (13/11/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy) (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Baca juga: Ombudsman Pertanyakan Patwal di Jalur Puncak Bisa Dibeli, Ini Jawaban Kapolres Bogor

Tetapi, upaya tersebut tidak cukup untuk membendung kecaman karena pihak kepolisian tidak membubarkannya.

Buntutnya, Roland dicopot dari jabatan Kapolres Bogor karena dianggap tidak mampu menegakkan protokol kesehatan sesuai aturan.

Lantas seperti apa sosok Roland yang baru dicopot oleh Kapolri Idham Azis ini?

Rupanya Roland baru dilantik menjadi Kapolres Bogor pada Minggu (23/2/2020) lalu.

Artinya, ia baru menjabat sebagai Kapolres Bogor sekitar 9 bulan.

Ia merupakan seorang anak yang berasal dari keluarga Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Namun, ia mengambil jalan yang berbeda dengan keluarganya dan memilih menjadi seorang polisi.

Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy (kedua kanan), saat menginterogasi TN dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, Jl Veteran, Kota Cirebon, Selasa (4/2/2020). (Tribunjabar.id/Ahmad Imam Baehaqi)

Hal itu ia sampaikan acara Pisah Sambut Kapolres Bogor di Gedung Serbaguna 1 Pemda Kabupaten Bogor, Cibinong pada Sabtu (22/2/2020) lalu.

"Walaupun ayah saya berharap sekali saya menjadi angkatan darat (TNI AD), tapi mungkin nasib berkata lain, saya diterima di kepolisian dan lulus tahun 2000," kata Roland Ronaldy, dikutip dari Tribunnewsbogor.

AKBP Roland merupakan alumni SMA Taruna Nusantara pada 1997.

Ia juga seorang Alumni Akademi Kepolisian tahun 2000.

Baca juga: Kapolda Metro Jaya hingga Jajaran Kapolres Dicopot dari Jabatan, Diduga soal Kerumunan Habib Rizieq

Kemudian Alumni Sespimen tahun 2016 dan Alumni dari Universitas Macquarie Australia tahun 2015.

Sebelumnya, Roland juga pernah menjabat sebagai salah satu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selepas menjadi anggota penyidik KPK, Roland dipromosikan menjadi Kapolres Cirebon Kota yang menjabat selama 1 tahun 11 bulan.

Sampai akhirnya kemudian dipindah menjadi Kapolres Bogor pada Februari 2020 lalu.

Roland tersandung kasus 'Buku Merah'

Selama berkarier di dunia pemberantasan korupsi, ternyata nama Roland sempat tersandung dalam kasus 'Buku Merah'.

Dalam hasil investigasi dari gabungan beberapa media di bawah bendera Indonesialeaks, mereka melaporkan adanya perusakan buku bank bersampul merah.

Buku bersampul merah itu tertulis atas nama Serang untuk Noor IR oleh penyidik Roland Ronaldy dan Harun.

Buku tersebut diduga merupakan barang bukti kasus korupsi yang melibatkan bos CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman, dan anak buahnya, Ng Fenny.

Dalam laporan investigasi tersebut menguak kedua penyidik merobek 15 lembar catatan transaksi dalam buku.

Kapolres Bogor AKBP Roland Ronaldy memamerkan barang bukti pengungkapan kasus penambangan emas tanpa izin (PETI) di Mapolres Bogor, Kamis (5/3/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Baca juga: Jokowi 2 Kali Tekankan Ketegasan Aparat Tegakan Protokol Kesehatan di Depan Kapolri dan Panglima TNI

Keduanya juga diduga menghapus sejumlah nama penerima uang dari perusahaan Basuki Hariman menggunakan tip-ex.

Namun Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang, menegaskan tidak ada yang bisa membuktikan jika kedua penyidik yang dituding membubuhkan tip-ex pada barang bukti itu.

"Kita tidak tahu siapa yang tip-ex, kamu lihat tidak siapa yang tip-ex?" kata Saut di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (11/10/2018).

Selain itu, ia mengatakan KPK tidak memiliki bukti yang menunjukkan adanya aksi perusakan barang bukti oleh penyidik.

Baca juga: Tak Hanya Copot Kapolda Metro Jaya & Kapolda Jabar, Kapolri juga Ganti 5 Kapolda Lain, Ini Daftarnya

"Bukti rekamannya tidak ada orang menyobek buku itu," kata Saut.

Dalam investigasi tersebut juga menyebutkan adanya aliran dana kepada petinggi Polri.

Saut berkomentar sudah terbiasa selama ini mendengar nama-nama besar yang disangkutpautkan dengan kasus korupsi.

"Nama-nama itu sudah biasa, banyak nama-nama besar, tapi kita tidak bisa lanjutkan itu."

"Karena memang penyebutan itu perlu cross check yang lebih banyak tentang seperti apa kasus yang terjadi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana/Ilham Rian Pratama, Tribunnewsbogor.com/Naufal Fauzy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini