TRIBUNNEWS.COM - Irjen Pol Mohammad Fadil Imran resmi menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana menjadi Kapolda Metro Jaya.
Hal itu setelah pengumuman resmi yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri pada Senin (16/11/2020).
Penggantian jabatan ini buntut dicopotnya Irjen Pol Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya.
Kemudian, Irjen Pol Nana Sudjana dipindahtugaskan menjadi Koordinator Ahli Kapolri.
Sebelum ditugaskan menjadi Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.
Baca juga: Tak Hanya Copot Kapolda Metro Jaya & Kapolda Jabar, Kapolri juga Ganti 5 Kapolda Lain, Ini Daftarnya
Lantas siapakah sosok Irjen Pol Mohammad Fadil Imran ini?
Diketahui, nama Fadil Imran sudah tidak asing lagi di jajaran kepolisian.
Sebab, namanya kerap kali disebut berpotensi menjadi kandidat kuat Kapolri pengganti Idham Azis.
Fadil Imran merupakan alumni Akademi Polisi (Akpol) 1991 yang berpengalaman di bidang reserse.
Dikutip dari Surya.co.id, M Fadil Imran dilahirkan di makassar, Sulawesi Selatan 51 tahun lalu.
Dia memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jawa Barat Dicopot, Posisinya Digantikan Nama Ini
Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.
Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.
Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.
Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Baca juga: Tak Hanya Kapolda, Kapolres Jakarta Pusat dan Kapolres Bogor Juga Ikut Dicopot
Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.
Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.
Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Baca juga: Tepatkah Keputusan Kapolri Copot 2 Kapolda dan 2 Kapolres? Berikut Kata Pengamat
Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).
Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.
Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.
Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.
Diketahui sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana resmi dicopot dari jabatannya oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis pada hari ini.
Pencopotan tersebut diumumkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri pada Senin (16/11/2020).
Diduga, pencopotan Irjen Nana Sudjana berkaitan dengan acara yang digelar oleh pemimpin ormas FPI, Habib Rizieq Shihab.
Baca juga: Pencopotan Kapolda Metro Jaya Bagian dari Manuver Persaingan Calon Kapolri?
Pasalnya, acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri keempatnya itu menimbulkan kerumunan massa yang besar.
Bahkan, pihak penyelenggara menuturkan ada sekitar 10.000 orang yang hadir dalam acara yang digelar di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020) lalu.
Selain Kapolda Metro Jaya, Kapolri Idham Azis juga mencopot Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahradi Novianto.
Dalam penjelasannya, Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, keduanya dicopot lantaran tidak melaksanakan perintah terkait pengamanan protokol kesehatan.
(Tribunnews.com/Maliana, Surya.co.id/Luhur Pambudi)