TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi X DPR RI mengadakan Rapat Kerja dengan Kepala Perpustakaan Nasional, Senin (16/11).
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, berlangsung secara fisik dan virtual.
Dalam rapat tersebut dibahas beberapa agenda, antara lain penyerapan anggaran TA 2020, serta evaluasi program peningkatan literasi nasional.
Baca juga: Perpusnas: Literasi Dapat Tingkatkan Inovasi di Tengah Pandemi
Kepala Perpusnas Syarif Bando menyampaikan satu di antara terobosan Perpusnas yakni aplikasi OneSearch, iPusnas yang merupakan repositori perpustakaan nasional.
Adapun 1,940 institusi telah tergabung mendaftarkan koleksi digitalnya.
"Banyak mahasiswa yang mengaku dapat mengakses koleksi dari berbagai perpustakaan di Indonesia dengan memanfaatkan aplikasi ini. Total pengunjungnya ada 9,9 juta orang,” ujar Syarif, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Momen Hari Pahlawan, Perpusnas: Pemuda Dapat Berjuang Melalui Literasi
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi program-program Perpusnas yang kreatif dan inovatif dalam menanggapi pandemi Covid-19.
“Kami mengapresiasi berbagai pelatihan yang telah dilaksanakan perpustakaan di berbagai daerah, baik langsung maupun virtual, seperti hidroponik, kerajinan tangan, kewirausahaan, dan lain-lain," kata Hetifah.
"Beginilah seharusnya peran perpustakaan di masyarakat, tidak semata menghadirkan buku namun juga sebagai sumber pengetahuan yang kontekstual dan berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat,” imbuhnya.
Politikus Golkar tersebut menyarankan program-program webinar yang menarik dan bermanfaat untuk diperbanyak dan ditingkatkan.
Apalagi di masa pandemi ini, kata Hetifah, antusiasme generasi muda untuk mendapatkan pengetahuan di luar pelajaran sekolah atau kampus sangat tinggi.
"Terbukti dari banyaknya peminat webinar-webinar yang diselenggarakan dengan berbagai topik, meski kebanyakan berbayar. Saya harap Perpusnas bisa lebih banyak lagi memfasilitasi webinar-webinar sejenis dengan gratis bagi masyarakat yang haus akan ilmu pengetahuan namun memiliki keterbatasan ekonomi,” jelasnya.
Hetifah yang merupakan wakil rakyat asal Kalimantan Timur ini juga mengingatkan pentingnya optimalisasi konten digital, terutama dalam aplikasi iPusnas.
“Banyak masyarakat yang belum mengetahui akan aplikasi ini, padahal koleksinya sangat banyak dan menarik. Apalagi dengan adanya pandemi semakin banyak kalangan masyarakat yang menggunakan gawai, juga mendapat kuota dari Kemendikbud. Saya harap aplikasi ini dapat dibuat menjadi lebih user-friendly, dan menjadi masif digunakan masyarakat Indonesia," pungkasnya.