TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman.
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, dirinyalah yang memerintahkan penurunan baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.
Baliho Rizieq Shihab yang terpasang tanpa izin diturunkan oleh Satpol PP dab diperintahkan langsung Dudung Abdurachman.
Lantas, siapa Mayjen TNI Dudung Abdurachman?
Baca juga: Komisi I DPR Kritik Pangdam Jaya: Pencopotan Baliho Itu Urusannya Satpol PP, Bukan TNI
Baca juga: Profil Mayjen Maruli Simanjuntak, Menantu Menteri Luhut yang Kini Dipercaya Jadi Pangdam IX Udayana
Berangkat dari Nol hingga Menjadi Perwira TNI
Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari kecabangan infanteri.
Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.
Dikutip dari YouTube KompasTV yang tayang 27 Juni 2020, dirinya mengisahkan soal perjuangan orang tuanya yang membesarkan kedelapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.
Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), tapi meninggal dunia saat Mayjen TNI Dudung menginjak SMP.
"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.
Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu, hingga mencari kebutuhan yang dibutuhkan rumah.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling di asrama jualan," tuturnya.
Dudung juga berkisah pernah menjadi loper koran saat duduk di bangku SMA.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.
Dudung bercerita sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia menjajakan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas kejadian unik pun terjadi saat dagangan ibunya yang dijajakan ditendang seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.
Kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi Dudung, hingga ia mulai bangkit dan semangat.
"Awas nanti saya bilang, saya jadi perwira nanti saya."
Rupanya motivasi tersebut terealisasi bahkan hingga saat ini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.
Riwayat Jabatan
Mayjen TNI Dudung pernah menjabat sebagai Gubernur Akademi Militer (Akmil).
Berikut riwayat jabatan lainnya:
- Dandim 0406/Musi Rawas
- Dandim 0418/Palembang
- Aspers Kasdam VII/Wirabuana, dari tahun 2010 hingga 2011
- Danrindam II/Sriwijaya pada tahun 2011
- Dandenma Mabes TNI
- Wagub Akmil pada tahun 2015 hingga tahun 2016
- Staf Khusus Kasad pada tahun 2016 hingga tahun 2017
- Waaster Kasad pada tahun 2017 hingga 2018
- Gubernur Akmil pada tahun 2018 hingga 2020
- Pangdam Jaya, dilantik pada tahun 2020
Baca juga: Profil Brigjen Agus Subiyanto yang Kini Jadi Danpaspampres, Pernah Bertugas di Kota Kelahiran Jokowi
Baca juga: Profil Bupati Bogor Ade Yasin yang Baru Saja Umumkan Positif Corona, Politisi yang juga Istri Polisi
Fokus Kesejahteraan Masyarakat
Dalam upacara serah terima jabatan Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan fokusnya terhadap kesejahteraan rakyat.
Terutama di masa Pandemi Virus Corona (Covid-19).
Pihaknya mengatakan prajurit Kodam Jaya harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kehormatan diri di muka umum.
Dikutip dari Secapa AD, prajurit harus bersikap ramah tamah dan sopan santun kepada rakyat serta menjunjung tinggi kehormatan wanita.
"Oleh karenanya, untuk jajaran Kodam Jaya, harus sangat dekat rakyat," kata dia.
Selain itu terkait kesejahteraan rakyat, pihaknya mengatakan akan membantu penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi negara di masa pandemi.
"Kami akan cari tahu kesulitan rakyat dari dampak Covid-19."
"TNI harus hadir disitu dan harus tahu di mana kesulitan rakyat sehingga kita nantinya dapat berkesinambungan dengan pemerintah daerah, membantu pemerintah daerah untuk menangani masalah ini,” imbuhnya.
(Tribunnews.com/Yurika/Garudea Prabawati)