TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan meninjau proses simulasi vaksinasi dua hingga tiga kali lagi sebelum proses vaksinasi Covid-19 dilakukan.
Hal Itu dikatakan Presiden dalam rapat terbatas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi, di Istana Merdeka, (23/11/2020).
"Saya akan ngecek mungkin satu atau dua kali lagi sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik," kata Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Protokol Kesehatan Diperketat saat Kampanye Terakhir dan Pencoblosan
Untuk diketahui pada Rabu pekan lalu (18/11/2020), Presiden meninjau simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Presiden dalam simulasi yang ia tinjau beberapa waktu lalu, sudah berjalan baik.
Ia meminta simulasi dilakukan lagi agar pada saat vaksinasi dilakukan berjalan aman dan lancar.
Selain simulasi, menurut Presiden yang harus dipersiapkan dengan matang menjelang vaksinasi Covid-19 adalah distribusi vaksin ke daerah.
"Yang menurut saya paling penting agar perjalanan vaksin ke daerah ini bisa berjalan aman dan lancar," katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi bahwa vaksinasi Covid-19 akan dilakukan akhir tahun 2020 atau pada awal 2021.
Ia mengatakan butuh proses untuk melakukan vaksinasi, begitu vaksin tiba di Indonesia.
Satu di antaranya mendistribusikan vaksin ke wilayah-wilayah di Indonesia.
Presiden sendiri memprediksi vaksin tiba di Indonesia akhir November ini atau Desember mendatang.
"Ini yang tidak mudah, mendistribusikan vaksin itu tidak mudah," katanya pekan lalu.
Baca juga: BPOM : Perlu Waktu untuk Hasilkan Vaksin Covid-19 Aman dan Bermutu
Menurut Presiden, vaksin bukan barang biasa.
Vaksin memerlukan tempat penyimpanan khusus dengan suhu tertentu.
Belum lagi setiap jenis vaksin berbeda-beda derajat suhu penyimpanannya.
"Setiap vaksin dari produk yang berbeda memerlukan juga model distribusi yang berbeda. inilah yang apa terus kita siapkan agar nanti ke daerah-daerah juga segera mendapatkan vaksin dan vaksinnya juga tidak rusak," pungkasnya.