TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama menilai program Apresiasi Pelaku Budaya (APB) yang dicanangkan Kemendikbud dapat menjaga kreativitas pegiat budaya selama pandemi Covid-19.
Para pegiat budaya juga diharapkan dapat terbantu secara ekonomi melalui program APB ini.
"Kontribusinya tidak sekadar membuat pegiat budaya tetap dapat berkreativitas saat pandemi, mereka terbantu secara ekonomi. Namun juga ada nilai kemanusiaan yaitu karya bangsa tetap hidup karena semangat pagiat budaya dijaga," ujar Yos Johan melalui keterangan tertulis, Jumat, (27/11/2020).
Menurutnya, pemerintah Indonesia mewujudkan bentuk pembangunan kemanusiaan dengan merawat nilai budaya.
Dirinya mengatakan APB membangun pemikiran sumber daya manusia agar tidak buntu.
"Perhelatan seperti APB dari Ditjen Kebudayaan Kemdikbud wajar diapresiasi. Dapat melestarikan khazanah budaya sekaligus membangun pemikiran sumber daya manusia tidak buntu dan mereka terbantu," ucap Yos Johan.
Seperti diketahui, Kemendikbud menyalurkan bantuan pemerintah dalam bentuk Apresiasi Pelaku Budaya (APB) untuk 59 ribu pelaku budaya yang terdampak pandemi Covid-19.
Kemendikbud melakukan pendataan APB dalam dua tahapan untuk bantuan sebesar Rp1 juta tersebut.
Untuk program APB terdampak krisis pandemi virus Covid-19 tahap I sudah terlaksana Oktober lalu.
Tahap II akan kembali dilakukan pada November ini usai rampungnya proses verifikasi data dan validitas persyaratan.