TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti menyayangkan adanya kelompok masyarakat yang menggeruduk rumah Ibunda Menko Polhukam Mahfud MD, Siti Khotijah di Pamekasan, Madura.
Ia meminta kepada masyarakat untuk untuk tabayyun dalam menyikapi perbedaan pendapat.
"Bila memang ada perbedaan pendapat, masyarakat bisa melakukan tabayyun dengan pemerintah. Jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan orang lain," ujar LaNyalla di Jakarta, Rabu (2/12/2020).
Sekelompok orang mendatangi rumah ibu Mahfud yang sudah berusia 90 tahun.
Selain ibu Mahfud, di rumah tersebut juga terdapat kakak Mahfud yang berusia 70 tahun beserta 2 perawat dan pekerja rumah tangga.
Baca juga: Rumah Ibunda Mahfud MD Digeruduk Massa, Ini yang Akan Dilakukan Polisi
Dari pengakuan keluarga, Ibu Mahfud sempat merasa ketakuran saat rumahnya digerebek sekelompok massa yang mencari Mahfud.
Puluhan orang yang mendatangi rumah Ibunda Mahfud menyampaikan aspirasinya yang tidak setuju dengan pernyataan Mahfud MD terkait Habib Rizieq Shihab.
"Kita harus menghormati orang tua. Bila memang ada ketidaksetujuan dengan Pak Mahfud, bisa disampaikan lewat cara-cara yang lebih sesuai. Tidak dengan mendatangi kediamannya, apalagi di rumah Ibunda Pak Mahfud yang sudah sepuh," kata LaNyalla.
Senator asal Dapil Jawa Timur itu mengajak tokoh masyarakat dan tokoh agama, khususnya yang berada di Madura, agar merangkul masyarakat.
Dengan demikian, kata LaNyalla, tidak terjadi lagi peristiwa serupa.
"Saya mengajak para alim ulama, habaib, dan kiai-kiai untuk mengimbau umatnya untuk menekankan tabayyun. Gunakan sarana yang ada, termasuk kami para senator apabila ada ketidakpuasaan terhadap pemerintah," ucapnya.
DPD memastikan akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintah.
Masyarakat bisa menggunakan saluran para anggota DPD, sebagai perwakilan daerah masing-masing.
"Para senator pasti akan hadir untuk rakyat. Oleh karena itu, sampaikan aspirasi lewat perwakilan DPD yang ada daerah. Kami pasti akan sampaikan kepada pemerintah supaya bisa kita carikan solusi bersama," pungkasnya.