TRIBUNNEWS.COM, BALI - Penyelenggaraan Pilkada Serentak tanggal 9 Desember hampir berbarengan dengan penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) 2020 pada Kamis (10/12/2020).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) Teuku Faizasyah mengatakan proses demokrasi tidak hanya dilakukan oleh Indonesia, tapi juga dilakukan oleh beberapa negara lainnya.
"Sebenarnya tidak hanya Indonesia yang menyelenggarakan proses demokrasi. Banyak negara lain, contohnya Amerika Serikat yang baru menyelenggarakan pemilihan umum," ujar Jubir Kemlu dalam konferensi pers jelang BDF 2020, Rabu (9/12/2020).
Jubir Faizasyah mengatakan demokrasi saat harus tetap berjalan, tapi tetap memperhatikan realitas bahwa dunia tengah dilanda covid-19.
Baca juga: Kemlu: 25 Dubes akan Hadir Dalam Perhelatan BDF 2020
Oleh sebab itu, Jubir Kemlu mengatakan proses demokrasi hari ini tetap harus disikapi dengan bijak.
Diantaranya dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan demokrasi agar proses demokrasi tetap berjalan tanpa mengesampingkan kesehatan masyarakat.
"Realitas covid juga menjadikan suatu kondisi yang harus disikapi dengan bijak. Bagaimana memadukan penangan covid dengan menjaga kepatuhan prokes dengan pelaksanaan hak berdemokrasi di masyarakat," ujarnya.
Sekiranya 25 Duta Besar (Dubes) yang berkedudukan di Jakarta direncanakan akan hadir dalam perhalatan BDF ke 13 secara hybrid pada Kamis (10/12/2020).
BDF ke 13 mengusung tema 'Democracy and Covid-19 Pandemic' yang mengangkat diskusi bagaimana negara-negara dikawasan Asia Pasifik khususnya mencari keseimbangan melakukan demokrasi di tengah pandemi.
Acara dilaksanakan di Sofitel Nusa Dua Bali dengan membatasi kapasitas peserta yang hadir sebanyak 50 orang.
Kemlu memastikan bahwa acara dilakukan dengan memenuhi protokol kesehatan termasuk dengan melakukan pemeriksaan PCR sehari sebelum penyelenggaraan.