Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Dalam kunjungan ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) pada Sabtu-Senin (5-7/12/2020), Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid antara lain bertemu dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Mohammed Bin Zayed (MBZ), pangeran yang dianggap sebagai salah satu orang terkuat di dunia Arab.
Setelah berbicara mengenai sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Nahdlatul Ulama, keduanya kemudian membahas isu-isu terkini seputar penyebaran pesan tolerasi dan perdamaian ke seluruh dunia.
Baca juga: Ara dan Hasto Puji Yenny Wahid Sebagai Pancasialis Sejati
Baca juga: Menjadi Pembicara pada Sekolah Kebijakan Publik, Ini Pesan Yenny Wahid
Pembahasan berawal dari pembangunan 'tolerance path' (jalan toleransi), lorong bawah tanah di kompleks Masjid Agung Sheikh Sayed, Abu Dhabi, yang baru diresmikan 16 November lalu.
Lorong sepanjang 300 meter itu didesain dengan narasi berupa gambar di dinding, berisi pesan-pesan toleransi dan perdamaian.
Pemerintah UEA memang dikenal memiliki kepedulian dan komitmen tinggi dalam mengampanyekan pesan toleransi dan perdamaian.
Sejak 2004, tiap tahun UEA rutin menggelar konferensi yang dikenal dengan nama forum for promoting peace in Muslim societies.
Konferensi yang digagas Alliance of Virtues itu merupakan forum internasional yang memiliki misi mengkampanyekan perdamaian ke seluruh masyarakat muslim dunia.
Yenny Wahid hampir selalu hadir, sebagai undangan maupun pembicara.
Pertemuan Yenny Wahid dengan Mohammed Bin Zayed juga diwarnai dengan obrolan yang menunjukkan keakraban mereka.
Mohammed Bin Zayed misalnya. bercerita tentang putrinya yang kuliah di Universitas Harvard, Amerika Serikat, kampus tempat Yenny pernah menimba ilmu.