Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para anggota Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bekerja extraordinary.
Hal itu disampaikan Presiden dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPAKD secara virtual, Kamis, (10/12/2020).
"Lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan. Meningkatkan pengetahuan, meningkatkan minat, meningkatkan kepercayaan terhadap industri keuangan. Masyarakat paham di mana memperoleh akses pembiayaan dan masyarakat mulai aktif menabung di lembaga-lembaga keuangan," ujar Presiden.
TPKAD merupakan wadah koordinasi antarinstansi dan stakeholder terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah. Awal dibentuk 2016 lalu TPKAD ada di 45 Kabupaten dan Kota, kini jumlahnya terus bertambah yakni ada di 32 provinsi dan 165 kabupaten atau kota.
Baca juga: Presiden Jokowi Berharap TPAKD Dapat Menjangkau Seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota
Presiden juga meminta TPAKD untuk melakukan cara-cara baru dalam sosialisasi dan edukasi kerjanya. Mulai dari mendorong ketersediaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat dalam rangka mendukung perekonomian daerah, mencari terobosan dalam rangka membuka akses keuangan yang lebih produktif bagi masyarakat di daerah.
Selain itu mendorong LJK (layanan jasa keuangan) untuk meningkatkan peran serta dalam pembangunan ekonomi daerah, menggali potensi ekonomi daerah yang dapat dikembangkan dengan menggunakan produk dan LJK, mendorong optimalisasi potensi sumber dana di daerah dalam rangka memperluas penyediaan pendanaan produktif antara lain untuk mengembangkan umkm, usaha rintisan (start up business) dan membiayai pembangunan sektor prioritas, serta mendukung program Pemerintah dalam upaya meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Buka BRILian Preneur UMKM Export 2020 Secara Virtual
"Cara-cara yang inovatif termasuk cara-cara seni dan budaya, yang sesuai dengan karakter kekinian. Yang sesuai dengan karakter kelompok sasaran, serta melibatkan lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, termasuk bekerja sama dengan para tokoh yang berpengaruh," katanya.
Presiden juga meminta TPAKD lebih aktif mendorong pendirian kelompok-kelompok usaha, kelompok-kelompok tani terutama koperasi. Sekaligus juga mendorong cara-cara korporasi yang dilakukan oleh koperasi masyarakat.
"Oleh karena itu pendampingan dan asistensi kepada masyarakat terus harus diintensifkan. Sekali lagi dengan cara-cara yang inovatif sesuai dengan karakter kelompok-kelompok sasaran," pungkasnya.