News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Asal Indramayu Dipulangkan KBRI Riyadh Setelah Sakit Parah dan Positif Covid-19 di Arab Saudi

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas KBRI saat menjenguk Unipah di RS Hammadi Suweidy, 13 Oktober 2020.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, RIYADH - Warga Negara Indonesia (WNI) asal Indramayu yang bekerja di Arab Saudi, Unipah (53) dipulangkan ke Indonesia oleh KBRI Riyadh.

Perempuan berusia 53 tahun itu mengalami sakit parah bahkan koma, serta sempat dinyatakan positif Covid-19.

Disampaikan KBRI Riyadh dalam keterangannya Kamis (10/12/2020), kepulangan Unipah juga sempat terkendala statusnya sebagai ekspatriat overstayer di Arab Saudi.

Baca juga: Kemlu : WNI Terkonfirmasi Covid-19 Di Luar Negeri Capai 2095 Orang, Tingkat Kesembuhan 69,3 Persen

Baca juga: KBRI Muscat Daftarkan 150 WNI Bermasalah dalam Program Amnesti Pemerintah Oman

Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengatakan, Unipah masuk dalam amnesti besar-besaran oleh Pemerintah Arab Saudi tahun 2013.

Saat itu, pekerja asing ilegal di Arab Saudi dibebaskan dari denda apa pun jika hendak melegalkan pekerjaannya atau mengurus kepulangan ke tanah air masing-masing.

“Setelah memastikan bahwa yang bersangkutan adalah WNI, KBRI Riyadh segera menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi Unipah. Hanya saja, di saat yang lain datang kembali ke KBRI untuk mengambil SPLP-nya lalu mengurus legalitas pekerjaan untuk meneruskan bekerja atau exit permit untuk mengurus kepulangan ke tanah air, Unipah tidak juga datang,” ujar Dubes yang juga dosen hadits tersebut.

Kemudian tahun 2017, Pemerintah Arab Saudi kembali memberikan amnesti kepada warga asing yang tidak memiliki dokumen keimigrasian secara sah.

Petugas KBRI saat menjenguk Unipah di RS Hammadi Suweidy, 13 Oktober 2020.

Unipah kembali datang ke KBRI untuk mengikuti program amnesti tersebut. Karena SPLP sebelumnya telah habis masa berlaku, KBRI Riyadh kembali menerbitkan SPLP untuknya sehingga memudahkannya mengurus legalitas keimigrasian.

“Lagi-lagi Unipah tidak datang untuk mengambil SPLP-nya tersebut,” ujar Dubes Agus Maftuh.

Kemudian di awal Januari 2020, staf KBRI Riyadh mendapatkan informasi adanya seorang WNI yang ditelantarkan orang tak dikenal di depan toko “Cianjur”, sekitar 3 km dari KBRI Riyadh.

Kondisi WNI tersebut dilaporkan sedang sakit. Petugas KBRI Riyadh langsung mengevakuasi WNI itu. Saat dicek, WNI tersebut adalah Unipah.

Unipah langsung dibawa ke klinik terdekat dan kemudian dirujuk dan dirawat ke RS King Saud Shumaesy di Riyadh.

Unipah divonis menderita penyakit hipertensi, diabetes, dan gagal ginjal. Unipah pun harus melakukan cuci darah hingga tiga kali setiap minggu.

Karena kemudian RS King Saud fokus menangani pasien Covid-19, Unipah pun terpaksa keluar dari RS dan dirawat jalan oleh KBRI Riyadh sejak 9 Juni 2020.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini