News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KH Noer Muhammad Iskandar Wafat, Jazilul Fawaid: Beliau Pejuang Dakwah yang Ulet dan Murah Hati

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri dan Pengurus Pondok Pesantren Asshidiqqiyah, KH Noer Muhammad Iskandar SQ (tengah). Noer Muhammad Iskandar meninggal dunia, Minggu (13/12/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang ulama kharismatik KH Noer Muhammad Iskandar SQ dikabarkan meninggal dunia, Minggu (13/12/2020) siang.

Pimpinan Pondok Pesantren Ash-Shiddiqiyah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tersebut menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 13.41 WIB.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengucapkan duka cita yang mendalam atas wafatnya pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat tersebut.

Jazilul mengaku, kehilangan ulama besar benteng ahlussunnah wal jamaah yang mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Rizieq Shihab Ditahan, Jazilul Fawaid: Ikuti Proses Hukum, Kebenaran Akan Terkuak

"Beliau adalah senior saya, satu almamater dari PTIQ Jakarta, sarjana Al Quran yang ulet berjuang di dunia dakwah dan pesantren bahkan sempat menjadi anggota DPR RI Fraksi PKB. Kita lanjutkan perjuangan dan kebaikannya," kata Jazilul.

Sebagai junior, Jazilul memiliki banyak kenangan dengan almarhum karena sosoknya yang murah hati dan terbuka.

"Sewaktu kami menjadi kader kerapkali beliau memberikan sumbangan dan fasilitas untuk adik dan kadernya. Beliau juga suka bercanda guyon khas pesantren," ucap Wakil Ketua Umum PKB itu.

Dilansir dari berbagai sumber KH Noer Muhammad Iskandar merupakan pria kelahiran Banyuwangi 5 Juli 1955.

Baca juga: Jazilul Fawaid: Masalah Antara Agama dan Negara Sudah Tuntas

Ia merupakan putra dari pasangan Kiai Iskandar dengan Nyai Rabiatun.

KH Noer Muhammad Iskandar memulai pendidikannya di pesantren tradisional di Banyuwangi, Jawa Timur.

Setelah menamatkan pendidikan dasar di madrasah ibtidaiyah pada tahun 1967, kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri , Jawa Timur yang saat itu diasuh KH Makhrus Aly.

Baca juga: Mengisi Kemerdekaan di Era Serba Digital, Jazilul Fawaid: Generasi Milenial Bisa!

Di Pondok Pesantren Lirboyo, beliau pernah memimpin ikatan santri Banyuwangi.

Selanjutnya pada tahun 1974 beliau lulus dari Pondok Pesantren Lirboyo kemudian melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (PTIQ) Jakarta.

Hingga akhirnya ia mendirikan pondok pesantren Ash-Shiddiqiyah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini