Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti sejarah wabah Syefri Lewis menyarankan agar Indonesia menjadi sentra penyaluran vaksin Covid-19 di kawasan Asia Tenggara.
Langkah ini, menurut Syefri, sangat penting untuk mengembangkan sarana transfer teknologi untuk mempercepat kemampuan Indonesia dalam memproduksi vaksin buatan dalam negeri.
Baca juga: Vaksin Tidak Seluruhnya Gratis, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid: Bukan Masalah Anggaran
Baca juga: Singapura Siapkan Dana Lebih dari USD 1 Miliar untuk Program Vaksin Covid-19 Gratis
"Indonesia harus bisa menjadi hub manufacturing vaksin karena pertama, jumlah penduduk kita yang banyak dengan jadi pusat atau hub manufacturing, kita bisa punya akses lebih cepat untuk mendapatkan dan mengirimkan vaksin ke penduduk kita," ujar Syefri melalui keterangan tertulis, Selasa (15/12/2020).
Menurut Syefri, Indonesia bisa menekan biaya yang akan dikeluarkan terkait penyaluran vaksin kepada masyarakat dengan menjadi manufacturing hub.
"Indonesia bisa menekan biaya harga lebih murah terkait vaksin dengan menjadi internasional hub untuk penyebaran di Asia Tenggara," ujar Syefri.
Syefri menilai sangat penting untuk seluruh lembaga bersinergi di bawah payung Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi.
Dia juga meminta seluruh pihak untuk menghentikan polemik terkait vaksin dan fokus pada kerja bersama dalam menyukseskan program vaksin pada seluruh masyarakat.
"Tiap lembaga harus saling koordinasi untuk misi besar terkait penyaluran vaksin ke seluruh wilayah Indonesia," pungkas Syefri.