TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kerja Akselerasi Reka Cipta Ditjen Dikti Bidang Hubungan Industri Kemendikbud Mahir Bayasut mengungkapkan platform Kedaireka dapat menjembatani industri dengan perguruan tinggi.
Menurut Mahir, Kedaireka memberikan sejumlah keuntungan kepada perguruan tinggi dan industri dari Kedaireka dalam bidang penelitian.
"Kedaireka menjadi platform bagi semua kampus untuk menawarkan solusi yang dinilai applicable kepada seluruh industri, sehingga tidak hanya kampus besar yang bisa melakukannya, tetapi juga semua kampus," tutur Mahir melalui keterangan tertulis, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Kemendikbud: Guru Penggerak akan Tingkatkan Mutu Sekolah
Kemendikbud juga menyediakan matching fund untuk perguruan tinggi yang berkolaborasi dengan dunia industri dan usaha dalam pengembangan riset.
"Keuntungan Kedaireka lainnya juga ada pendanaan matching fund sebesar 250 miliar yang dapat digunakan untuk membayar tenaga ahli, laboratorium, dan sebagainya," tutur Mahir.
Mahir menuturkan, pendanaan matching fund akan dilakukan dengan dua skema, yaitu satu banding satu dan satu banding tiga.
Pada skema satu banding satu, artinya satu rupiah yang dikeluarkan oleh industri akan diiringi satu rupiah dari pemerintah jika manfaatnya lebih banyak untuk industri.
Baca juga: Kemendikbud Sediakan Insentif untuk Kampus yang Kembangkan Program D4
Sedangkan jika manfaat riset dapat dirasakan oleh masyarakat luas bisa dipadukan dengan skema satu banding tiga.
Satu rupiah yang digelontorkan oleh industri akan didampingi tiga rupiah dari pemerintah dari atau sepertiga dari total nilai proyek yang dikerjakan.
Mahir juga berharap Kedaireka mampu membuat perguruan tinggi berlomba-lomba menawarkan inovasi kepada industri.
"Selain itu, industri pun dapat menawarkan permasalahan bisnisnya agar penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi lebih relevan dengan industri," tutur Mahir.
Baca juga: Cara Cek Penerima BSU Kemendikbud dan Mencairkan BLT Guru Honorer, Akses info.gtk.kemdikbud.go.id
Sebelumnya, Nadiem telah meluncurkan episode kebijakan keenam pendidikan Merdeka Belajar.
Pada episode keenam Merdeka Belajar ini, Nadiem meluncurkan kebijakan mengenai perubahan pada pendanaan perguruan tinggi.
Terdapat tiga program transformasi pendanaan yang diluncurkan oleh Kemendikbud melalui kebijakan ini.
Pertama, insentif berdasarkan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Kedua, untuk mengakselerasi perguruan tinggi dan industri maka diluncurkan pendanaan matching fund.
Ketiga, competitive fund untuk mendorong perguruan tinggi melakukan transformasi baik kurikulum dan pembelajaran yang berfokus pada sumber daya manusia yang unggul.