TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka teroris Taufik Bulaga alias Upik Lawanga mengungkapkan pemaknaan jihad berdasarkan akidah jaringan terorisme Jamaah Islamiyah (JI).
Upik Lawanga mengakui bahwa jihad merupakan salah satu jalan yang dianut oleh jaringan terorisme JI.
"Itu bagian dari jalan kami, seperti itu akidah yang ditanamkan," kata Upik Lawanga dikutip tribunnews.com dari kanal YouTube PMJ NEWS, Sabtu (19/12/2020).
"Jihad yang sesungguhnya kalau menurut Rasulullah, ya kita itu berjuang dengan sungguh-sungguh yaitu mengangkat senjata melawan orang-orang kafir," kata Upik Lawanga menjelaskan.
Upik Lawanga ditangkap Densus 88 Anti-teror Mabes Polri di Jalan Seputih Lanyak Provinsi Lampung pada 28 November lalu.
Saat mengamankan Upik Lawanga, tim Densus 88 Anti-teror menemukan sebuah bunker berisikan bom dan senjata rakitan.
Tersangka teroris berjuluk 'Profesor Bom' itu mengungkapkan, jaringan terorisme Jamaah Islamiah telah mengalami transformasi yang sangat signifikan.
Dulu jaringan terorisme Jamaah Islamiah diikuti oleh banyak ustaz yang memiliki pandangan ekstrem.
Baca juga: Rakit Bom dan Senjata untuk Aksi Teror, Upik Lawanga: Pingin Beramaliah
Ustaz-ustaz itu, kata Upik Lawanga, berasal dari beragam aliran.
"Kalau Jamaah Islamiah dulu itu masih banyak ustaz ustaz-nya itu dulu, yang dari berbagai macam aliran masuk ke situ, yang agak ekstrem pikirannya," kata dia.
"Jadi ngebom sana ngebom sini, kan banyak kerugian. Maksudnya ada yang ditangkap ada orang Islam yang mati, seperti itu," sambung dia.
Sementara jaringan terorisme Jamaah Islamiah masa kini cenderung banyak melakukan kegiatan dakwan untuk mengamati kondisi di lapangan.
"Sekarang Jamaah Islamiah itu merubah diri, lebih banyak berdakwah dan melihat kondisi di lapangan," kata dia.