Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim Pemulasaran dan Tim Pemburu Covid-19 Polda Metro Jaya (PMJ) melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment) terhadap penghuni Apartemen Bassura City Tower Jasmine, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, Selasa (22/12/2020).
Langkah 3T ini dilakukan setelah salah seorang penghuni yang positif Covid-19 meninggal.
Penghuni Apartemen Basura yang meninggal diketahui bernama Syeril Suryo Notonegoro (34). Dia meninggal saat menjalani isolasi mandiri di apartemennya.
Baca juga: Reaktif Covid-19, Haikal Hassan Diminta Isolasi Mandiri
Mendapat informasi adanya penghuni apartemen yang meninggal, tim yang dipimpin Direktur Samapta PMJ Kombes Pol. Mokhammad Ngajib dan Kabid Dokkes PMJ Kombes Pol. Dr. Umar Shahab langsung datang ke lokasi
“Tim Pemulasaran Polda Metro Jaya bersama petugas Dinas Kesehatan melakukan pemulasaran jenazah sesuai SOP (standar operasional prosedur) Covid-19. Jenazah dimakamkan di TPU Tegal Alur,” kata Kombes Pol. Mokhammad Ngajib, Selasa (22/12/2020).
Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di apartemen tersebut, kata Ngajib, Tim Pemburu Covid-19 PMJ kemudian melakukan tracing dan testing terhadap sejumlah orang yang kontak erat dengan Syeril Suryo Notonegoro.
“Kami mengintrogasi orang-orang yang ada kontak erat dengan jenazah. Terutama penghuni yang satu lantai, termasuk dua orang keluarga korban,” kata Kombes Ngajib.
Baca juga: Cegah Covid-19, Korlantas Polri Awasi Ketat Pembatasan Pengunjung Rest Area di Tol Jakarta-Cikampek
Berdasarkan hasil tracing, Tim Pemburu Covid-19 PMJ melakukan rapid test terhadap 15 orang penghuni Apartemen Bassura City. Hasilnya, satu orang atas nama Aminah (53) dinyatakan rekatif.
“Bu Aminah tinggal satu lantai dengan jenazah. Kami mengarahkan agar Bu Aminah menjalani isolasi mandiri. Kami juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk dilakukan tes Swab PCR terhadap Bu Aminah,” papar Kombes Pol. Ngajib.
Apartemen Tangguh
Setelah adanya penghuni yang meninggal akibat terpapar Covid-19 serta hasil tracing dan testing yang menemukan adanya penghuni lainnya yang reaktif, maka Apartemen Basura dikhawatrkan menjadi kluster baru penyebaran Covid-19 di Jakarta.
Untuk itu, menurut Ngajib, pihaknya berencana menjadikan Apartemen Bassura City sebagai proyek percontohan Program Apartemen Tangguh. “Kedepan kami akan lakukan upaya sebagaimana program Bapak Kapolda Metro Jaya untuk dibuatkan program Apartemen Tangguh seperti Kampung Tangguh,” tuturnya.
Saat mengecek kelengkapan sarana protokol kesehatan (Prokes) di Apartemen Bassura City seperti alat pengukur suhu, tempat mencuci tangan, dan handsanitizer, Ngajib mengakatan semuanya sudah tersedia. “Pengukur suhu dan tempat cuci tangan sudah ada, tetapi penggunaannya belum optimal,” katanya.
Layaknya Kampung Tangguh, menurut Ngajib, program Apartemen Tangguh juga nantinya harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana Prokes yang lengkap, termasuk keterlibatan petugas dari instansi yang terkait dalam penanganan dan penanggulangan Covid-19.
Kedepannya, kata dia, setiap orang yang masuk ke apartemen itu wajib mematuhi Prokes seperti dikukur suhu tubuhnya, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalis.
“Melalui program Apartemen Tangguh, diharapkan nantinya apartemen yang kini jadi zona merah ini bisa berubah menjadi zona orange, yang kemudian berubah lagi menjadi zona hijau seperti semula,” ujarnya.