TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengalokasikan 51 persen dari anggaran belanja, untuk melakukan pembangunan infrastruktur transportasi di 2021 nanti.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, anggaran belanja Kemenhub pada 2021 sebesar Rp 45,6 triliun.
"Jumlah ini naik 30 persen dibandingkan anggaran belanja pada 2020, yang sebesar Rp 32,7 triliun," ujar Budi Karya dalam diskusi virtual, Rabu (23/12/2020).
Baca juga: Daftar Proyek Pembangunan Infrastruktur Transportasi yang Diselesaikan Kemenhub di 2020
Anggaran belanja ini, lanjut Budi Karya, sangat besar dan akan dialokasikan sebagai modal pembangunan infrastruktur transportasi.
Sementara itu sisanya yaitu 49 persen dari anggaran belanja 2021, menurut Budi, akan dialokasikan kepada subsidi laut, udara, kereta api.
"Subsidi tersebut, akan diberikan oleh para direktur jenderal yang menaungi sektor moda transportasi tersebut," ujar Budi Karya.
Budi Karya juga menyebutkan, beberapa proyek yang akan difokuskan pelaksanaannya pada 2021 di antaranya pembangunan LRT Jabodetabek, pembangunan tujuh bandara di daerah terluar seperti di Bintan, Sintang, Halmahera dan sebagainya.
"Selain itu, pada 2021 kami juga akan mendukung pariwisata Bali dengan membangun tiga pelabuhan di antaranya di Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan," kata Budi Karya.
Baca juga: Selama 2020, Kemenhub Revitalisasi dan Rehabilitasi 18 Terminal Tipe A
Tak hanya itu, Budi Karya juga menyebut akan meneruskan pengerjaan proyek di Pulau Komodo juga akan dilakukan melalui skema public private partnership (PPP).
"Selanjutnya, ada juga proyek pembangunan jalur kereta api ganda atau atau double-double track (DDT) di luar wilayah Jabodetabek, serta kereta akses menuju bandara yang pengerjaannya akan diteruskan pada 2021," kata Budi Karya.
Lebih lanjut Budi mengatakan, untuk pergerakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga akan diintensifkan pada 2021.