1. Login ke email Anda.
2. Cek inbox, jika tidak ada email dari prakerja, silahkan cek folder Spam, biasanya email verifikasi dianggap spam.
3. Di gmail, lihat di bagian menu sebelah kiri.
4. Klik selengkapnya.
5. Tarik ke bawah cari folder spam, lalu klik.
7. Jika di aplikasi Gmail hp, folder spam dapat dijumpai dengan pilih menu atau icon garis berjajar tiga di sebelah kiri atas.
8. Buka email dari Kartu Prakerja, kemudian tekan tombol 'Verifikasi Email Sekarang'
9. Jika tombol tidak berfungsi, Anda dapat melakukan copy-paste link yang tercantum tepat di bawah tombol ke aplikasi browser.
Kartu Prakerja Dibuka Kembali pada 2021
Bagi mereka yang telah menjadi peserta di tahun 2020 dipastikan tidak bisa lagi mengikuti program ini di 2021.
Hal ini dimaksud agar penerima program Kartu Prakerja lebih merata.
"Pemerintah akan terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini pada tahun 2021."
"Penerima program pada tahun 2020 tidak akan menjadi penerima pada tahun 2021 demi pemerataan kesempatan bagi seluruh angkatan kerja," kata Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Senin (23/11/2020) diwartakan Kompas.com.
Susi merinci, hingga saat ini total ada 5,9 juta orang telah menerima manfaat program Kartu Prakerja.
Jumlah tersebut terhitung mulai dari diluncurkannya pada 11 April 2020 hingga gelombang 11.
Total 7 bulan, sebanyak 43 juta orang yang mendaftar program Kartu Prakerja.
Namun hanya 19 juta pendaftar yang lolos verifikasi surel, nomor telepon, nomor induk kependudukan (NIK) dan kartu keluarga (KK).
Jumlah itu kemudian diseleksi dan didapati 5,9 juta orang yang dinyatakan berhak menjadi peserta Kartu Prakerja.
"Berarti hanya 1 dari 4 orang yang mendaftar mendapatkan kartu Prakerja karena dari 19 juta (yang lolos verifikasi), hanya mendapatkan 5,9 juta tadi (yang menjadi peserta)."
"Sehingga yang belum mendapatkan program ini masih sangat banyak sekali," ujar Susi.
Susi merinci, dari 5,9 juta penerima, 87 persen berpendidikan SMA ke atas.
77 pesen berusia antara 18 sampai 35 tahun.
Sebanyak 81 persen peserta mengaku belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus, dan 88 persen mengatakan mereka tidak bekerja.
"Beberapa provinsi yang menerima program Kartu Prakerja penerima terbanyak adalah Jawa Barat, kemudian Jawa Timur, kemudian disusul DKI Jakarta dan Jawa Tengah."
"Sedangkan yang paling sedikit adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara dan Kalimantan Utara," ujarnya.
(Tribunnews.com/Nadya/ Fajar)(Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)