Pasien Asam Urat Dapat Layanan Kesehatan Sangat Baik lewat JKN-KIS

TRIBUNNEWS.COM – Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, maka daya tahan tubuh pun berangsur-angsur melemah.

Oleh karena itu penting bagi setiap orang untuk memiliki jaminan kesehatan. Bukan tanpa alasan, memiliki jaminan kesehatan di era normal baru adalah kebutuhan pokok saat hidup harus berdampingan dengan berbagai macam penyakit.

Jaminan kesehatan yang menjadi hak bagi setiap warga negara Indonesia adalah Porgram Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang telah lahir sejak tahun 2014.

Salah satu peserta JKN-KIS I Made Sumber Jaya (49) yang sehari-harinya bekerja sebagai petugas keamanan di Bandara Ngurah Rai telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) kelas 2. Ia yang akrab disapa Sumber mengatakan jika dirinya beserta istri dan anak sangat bersyukur memiliki JKN-KIS.

Sumber yang kadang bekerja pada shift malam mengaku kerap mengalami nyeri yang tidak tertahankan disertai pembengkakan dan adanya rasa panas di area persendian. Oleh karena itu, ia memberanikan diri untuk memeriksakan keadaan tubuhnya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempat ia terdaftar.

"Hasil pemeriksaan di FKTP katanya saya mengalami asam urat dan langsung diberikan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan," ujar Sumber.

Sumber sempat menjalani rawat inap di rumah sakit untuk penyembuhannya, hal ini ia jadikan pelajaran untuk semakin menjaga kesehatannya walaupun terkadang asam uratnya kumat dan ia pun harus kembali berobat ke fasilitas kesehatan.

“Saya dilayani dengan sangat baik di fasilitas kesehatan dan saya diberikan beberapa obat yang sangat membantu sesuai dengan resep dokter, selain itu saya juga tidak dikenakan biaya berkat JKN-KIS,” jelas Sumber.

Semua sendi di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki dan kaki. Umumnya penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang laki-laki, khususnya laki-laki yang berusia di atas 30 tahun.

“Terima kasih JKN-KIS telah membantu membiayai pengobatan saya, semoga JKN-KIS semakin jaya,” pungkas Sumber. (*)