Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 42.762 unit rumah warga rusak akibat bencana alam yang terjadi sepanjang tahun 2020.
Rinciannya 26.196 unit rumah rusak ringan (RR), 10.394 rusak berat (RB) dan 6.172 rusak sedang (RS).
Puluhan ribu rumah warga itu rusak akibat sejumlah bencana alam seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor, gempa bumi dan gelombang pasang atau abrasi.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/1/2021).
"Angka tersebut di luar jumlah rumah terendam yang mencapai ratusan ribu di sektor pemukiman. Tercatat sebanyak 836.291 unit rumah terendam air," kata dia.
Rumah rusak akibat banjir sebanyak 24.000 unit, rinciannya 7.755 unit RB, 3.505 RS dan 12.740 RR.
Kerusakan rumah akibat angin puting beliung sebanyak 15.000 unit, 1.877 RB, 1.823 RS dan 11.300 RR.
Rumah rusak akibat tanah longsor sebanyak 1.681 unit, 444 unit RB, 343 RS dan 894 RR.
Sedangkan rumah rusak akibat gelombang pasang atau abrasi mencapai 154 unit dengan rincian 76 unit RB, 9 unit rumah RS dan 69 RR.
"Bencana geologi juga berdampak pada kerusakan rumah, yaitu kejadian gempa dengan magnitudo yang berbeda," ucap Raditya.
Baca juga: Sebuah Truk Penambang Terseret Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru, Ternyata Sudah Terjebak di Sungai
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat 11 kejadian gempa merusak perumahan warga sepanjang tahun 2020.
Sejumlah gempa tersebut mengguncang Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah dan Brebes-Kuningan.
Rumah rusak akibat gempa mencapai 1.926 unit dengan rincian 241 unit RB, 492 RS dan 1.193 RR.
Sementara itu, jumlah kerusakan akibat bencana sepanjang 2020 pada infrastruktur fasilitas publik sebanyak 1.542 unit.
Kerusakan terjadi pada 727 unit fasilitas peribadatan, 672 fasilitas pendidikan, 442 jembatan, 154 fasilitas kesehatan dan 134 fasilitas perkantoran.
"Sedangkan jumlah bencana sepanjang 2020 mencapai 2.946 kejadian, dengan rincian bencana alam sebanyak 2.945 dan bencana nonalam atau pandemi Covid-19 sebanyak 1," jelas Raditya.