News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Dipastikan Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Tinggal Tunggu Izin BPOM Keluar

Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas persiapan penyaluran bansos tahun 2021 di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/12/2020). Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dipastikan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi.

"Terkait rencana ini dan sesuai juga dengan pernyataan bapak presiden bahwa beliau akan menjadi penerima vaksin Covid pertama, tentunya kami akan menindaklanjuti dan memastikan terkait hal ini" ujarnya, seperti diberitakan Tribunnews.com, Minggu, (3/1/2021).

Waktu dan persiapan teknis vaksinasi Covid-19 akan dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency use authorization (EuA).

Jika izin dari BPOM tersebut sudah keluar, vaksinasi dapat segera dilaksanakan secara bertahap di 34 provinsi.

Baca juga: Gerindra Dukung Sikap Tegas Jokowi Menindak Kelompok Intoleran

Baca juga: Jokowi: Indonesia Telah Amankan Pasokan Vaksin dari Sinovac, Novavax, hingga BioNTech-Pfizer

“Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022, untuk menuntaskan program vaksinasi Covid-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang,” jelasnya, dikutip dari Sehatnegeriku.kemkes.go.id, Minggu.

dr Siti Nadia Tarmizi (tribunnews.com/reza deni)

Pelaksanaan vaksinasi selama 15 bulan akan berlangsung dalam 2 periode, yakni Periode 1 berlangsung dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi.

Periode 2 berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 untuk menjangkau jumlah masyarakat hingga 181,5 juta orang.

“Hal ini sekaligus mengklarifikasi pemberitaan yang muncul sebelumnya bahwa dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi di Indonesia,” terangnya.

Ia menjelaskan, yang dimaksud 3,5 tahun itu adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia, bukan untuk Indonesia.

Sebelum dan saat proses vaksinasi berlangsung, pemerintah tetap mendorong seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Vaksin sangat penting bukan hanya untuk melindungi tenaga kesehatan dan pelayan publik sebagai individu, namun juga melindungi keluarga mereka, keluarga pasien, serta masyarakat secara luas.

“Kita sangat berharap dengan adanya vaksin, maka tenaga kesehatan, khususnya, dapat segera pulang dan bertemu dengan keluarga mereka,” ujarnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pernyataan Jokowi

Presiden Jokowi sebelumnya mengumumkan, dirinya akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.

Baca juga: Bio Farma Bantah Vaksin Sinovac Mengandung Pengawet

Baca juga: Siapkan 30 Ribu Vaksinator dan 2500 Puskesmas, Pemerintah Optimis Vaksinasi Rampung 15 Bulan

Jokowi menyebut, hal itu dilakukan untuk memberi kepercayaan pada masyarakat.

Ia berharap, masyarakat bisa yakin bahwa vaksin Covid-19 yang disuntikkan aman.

"Saya ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima (vaksin Covid-19) pertama, divaksin pertama kali," ujarnya, Rabu (16/12/2020), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

"Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," jelasnya.

Jokowi lalu mengingatkan masyarakat untuk disiplin melakukan protokol kesehatan Covid-19.

"Saya ingatkan, masyarakat untuk memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, untuk kebaikan kita semuanya," pungkasnya.

Vaksinasi Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Jokowi menyatakan, vaksin Covid-19 akan diberikan pada masyarakat secara gratis.

Jokowi telah menerima beberapa masukan dari masyarakat soal vaksin Covid-19.

Selain itu, keputusan diambil setelah pemerintah memperhitungkan keuangan negara.

"Setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang, melakukan perhitungan ulang mengenai keuangan negara, dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis," ujarnya.

Baca juga: Menperin Ungkap Vaksinasi Jadi Kunci Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen pada 2021

Baca juga: Kemenkes akan Pastikan Presiden Divaksin Pertama Sinovac

"Sekali lagi, gratis tidak dikenakan biaya sama sekali," tegasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat rapat terbatas di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/11/2020). (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden lalu meminta jajarannya dan pemerintah daerah untuk memprioritaskan vaksinasi Covid-19 di tahun anggaran 2021 mendatang.

"Saya menginstruksikan dan memerintahkan kepada kementerian/lembaga, pemerintah daerah, untuk memprioritaskan program vaksinasi tahun 2021," ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga memerintahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, untuk mengalokasikan anggaran untuk vaksinasi gratis.

Hal itu dilakukan agar semua masyarakat bisa mendapat vaksin Covid-19.

"Saya juga menginstruksikan dan memerintahkan pada Menteri Keuangan, untuk memprioritaskan dan merealokasi dari anggaran lain terkait ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini."

"Sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin," jelas Jokowi.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini