TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pendidikan tinggi harus mampu membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh, memegang teguh Pancasila, menghargai kebhinekaan, persaudaraan dan persatuan.
'Berintegritas tinggi dan antikorupsi serta penuh toleransi dan menghargai demokrasi," kata Presiden dalam acara dies Natalis Universitas Brawijaya secara virtual, Selasa, (5/1/2021).
Baca juga: Romo Benny : Hadang Radikalisme dengan Aktualisasi Pancasila
Presiden yakin bahwa pendidikan tinggi adalah organisasi yang sempurna sebagai rujukan reformasi.
Oleh karena itu menurutnya pendidikan tinggi tidak boleh terjebak dalam rutinitas, melainkan harus terus melakukan inovasi.
"Keinginan mahasiswa dan dosen untuk berinovasi harus terus ditumbuhkan. Kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan," katanya.
Baca juga: Wakil Ketua Komisi VIII DPR: Mahasiswa Tetap Harus Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintah
Mahasiswa menurut presiden harus difasilitasi agar bisa belajar kepada siapa saja.
Tidak hanya kepada dosen melainkan juga kepada pelaku industri, praktisi, ataupun pelaku lapangan lainnya.
"Kerja sama dengan para praktisi ini bukan hanya untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa. Tetapi juga bisa bekerja sama untuk penelitian dan pengembangan teknologi. Untuk riset dan development di dunia industri dan sekaligus pengembangan ilmu-ilmu murni," pungkasnya.