Ini karena saat batal berangkat, mereka tidak menginformasikan kepada pihak Sriwijaya Air. "Syukur dan puji Tuhan, ini sudah rencana Tuhan untuk itu semua," kata Paulus.
Dia meminta keluarganya di Kupang untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir karena dirinya baik-baik saja.
"Tadi malam juga, semua keluarga di Kupang telepon saya. Cuma tidak masuk, gara-gara tidak ada jaringan karena di tengah laut," kata dia.
Baca juga: Tim SAR Gabungan Lebarkan Area Pencarian Pesawat Sriwijaya SJ-182
"Terutama untuk para keluarga agar kuat hadapi semua ini. Di balik semua ini ada rencana lebih indah yang sudah disiapkan Tuhan," kata Paulus.
Sementara Rachmawati juga lolos gegara test swab PCR belum keluar.
Ia menceritakan, awalnya dia hendak menumpangi pesawat tersebut saat akan pulang kampung dari Jakarta.
Namun, rencananya untuk menggunakan pesawat itu batalĀ karena hasil tes swab PCR belum keluar.
"Sebenarnya saya akan berangkat menggunakan pesawat tersebut, tetapi karena menunggu hasil PCR Swab yang baru siang hari ini keluar, jadi batal ikut pesawat itu," katanya dilansir dari Tribunpontianak.co.id.
Meski turut berduka, namun di sisi lain ia bersyukur karena dapat terhindar dari musibah tersebut.
Setelah informasi terkait jatuhnya pesawat itu tersiar media, tak sedikit para keluarganya yang langsung menghubunginya.
"Tadi banyak yang telepon juga, anak dan saudara yang di Mempawah dan Sambas, karena beredarnya nama penumpang, yang tertera ada nama saya, dan pihak keluarga juga sebenarnya sudah tahu kalau saya rencana pulang hari ini," katanya.
Terkait dengan musibah itu, warga Mempawah, Kalbar, iniĀ berharap agar segera ditemukan dan penumpangnya selamat.
Hal berbeda dikisahkan seorang warganet berinisial WW (26) yang dibagikan lewat akun story Instagram pribadinya.
Ia menceritakan kisah rombongan penumpang yang batal naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.