News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Polri Dapatkan 40 Sampel DNA Korban Sriwijaya Air SJ-182

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Posko Ante Mortem mengambil sampel DNA keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Crisis Center SJ 182, Gedung Serba Guna Chandra Dista Wiradi, Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Minggu (10/1/2021). Basarnas memastikan baru menemukan puing-puing diduga bagian pesawat, namun belum menemukan jenazah korban jatuhnya pesawat Boeing 737-500 tersebut. Tribun Pontianak/Destriadi Yunas Jumasani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mendapatkan 40 sampel DNA untuk mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, sampel DNA itu didapat dari berbagai daerah.

"Dapat kami sampaikan, sampai jam 9 pagi, Tim DVI telah mendapat 40 sampel DNA," kata Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Rusdi pun merinci, 40 sampel DNA itu terdiri dari 14 sampel yang didapatkan dari RS Polri di Kramat Jati, 24 sampel dari Pontianak, 1 sampel dari Jawa Timur, dan 1 sampel dari Sulawesi Selatan.

Baca juga: UPDATE, Kembali Ditemukan Potongan Tubuh di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya, Dibungkus 3 Kantong Jenazah

Baca juga: Boeing Ucapkan Duka Cita Mendalam dan Siap Bantu Investigasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tim DVI akan melakukan pencocokan data antemortem dan data posmortem.

Data anteortem berupa data fisik dari korban seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian, hingga aksesoris.

Sedangkan, data posmortem berupa data fisik lewat identifikasi personal, berupa sidik jari, golongan darah, ciri-ciri korban secara spesifik dan konstruksi gigi.

"Ketika diketemukan kecocokan antara dua data tersebut maka status korban dinyatakan terindentifikasi," jelas Rusdi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini