Tidak ada aktivitas patroli pencarian pesawat Sriwijaya Air SJY-182 dengan menggunakan perahu kecil.
Tim Leader Indonesia Divers Rescue Team IDRT Bayu Wardoyo memperkirakan pihaknya akan menunda terlebih dahulu proses pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJY-182.
Sebab, cuaca di sekitar lokasi yang kurang mendukung.
"Karena kalau cuacanya hujan kaya begini tentunya kan visibility dipermukaan kan nggak bisa keliatan. Jadi ini juga nggak kondusif untuk tim rescue yang turun soalnya nanti kalau ada yang naik nggak keliatan sama kapal yang dipermukaan, jadi emang sememtara kita tunggu cuacanya sampai kondusif kembali," kata dia di kapal Negara (KN) SAR Basudewa.
Namun demikian, pihaknya masih menunggu terlebih dahulu keputusan dari Basarnas.
Yang jelas, pihaknya berkomitmen untuk membantu para keluarga korban untuk mencari bangkai pesawat Sriwijaya Air SJY-182.
"Kita menunggu segala sesuatunya dari keputusan dari Basarnas, mungkin juga ini berkaitan dengan cuaca begini. Kita nggak tau tapi yang pasti biasanya operasi bawah air batasnya sampai jam 4 sampai jam 5 sore, biasanya abis itu kita nggak ada," ujarnya.
Ia menuturkan keselamatan para penyelam menjadi salah satu prioritas dari operasi kali ini.
"Karena gimana pun juga keselamatan rescuer kan juga yang utama ya, jadi semuanya kita tunggu sampai bener-bener suasananya kondusif," ujarnya.
Baca juga: Besok Tim SAR Gabungan Fokus Cari Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Bodi Pesawat
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebut sejumlah potongan badan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang berukuran besar berada di kedalaman sekitar 23 meter.
Hadi menyebut pihak TNI Polri mendukung Basarnas dalam proses pengambilan pecahan bodi pesawat.
"Alhamdulillah, berkat doa seluruh masayarakat, titik jatuhnya SJ-182 sudah kami temukan, dan saat ini seluruh prajurit TNI yang ada di lokasi, khususnya dari TNI AL, mendukung Basarnas, untuk mengambil pecahan-pecahan pesawat SJ 182," ungkapnya.
Hadi menyebut potongan badan pesawat yang kecil dapat diambil oleh para petugas.